Bicaraindonesia.id, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) kembali mempertegas komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor konstruksi.
Upaya tersebut diwujudkan melalui pembukaan resmi Pelatihan Tukang Bangunan Gedung Jenjang 2 yang diberikan secara gratis untuk warga Surabaya.
Program ini terlaksana berkat kolaborasi antara Disperinaker dan Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional (GAPEKNAS) Kota Surabaya sebagai mitra pembinaan.
Kerja sama lintas organisasi itu menegaskan keseriusan pemerintah daerah dalam memperluas kesempatan bagi tenaga konstruksi lokal agar memiliki sertifikat kompetensi yang diakui secara resmi.
Pada hari pertama pelaksanaan, puluhan peserta tampak antusias mengikuti kegiatan dengan mengenakan seragam kerja berwarna biru. Pelatihan ini ditujukan untuk memperkuat daya saing tenaga kerja lokal sekaligus menjawab kebutuhan tenaga terampil dalam proyek pembangunan yang terus berkembang di Surabaya.
Kepala Disperinaker Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, hadir memantau langsung proses pelatihan. Ia menilai tingginya minat peserta menunjukkan besarnya kebutuhan masyarakat terhadap peningkatan keterampilan.
“Antusiasme para peserta luar biasa. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan keahlian bersertifikat semakin meningkat, dan kami ingin memastikan mereka mendapatkan kesempatan itu,” ujar Agus Hebi, Rabu (19/11/2025).
Ketua GAPEKNAS Surabaya, Samsurin, menegaskan pentingnya sertifikasi dalam industri konstruksi modern. Menurutnya, pelatihan ini menjadi solusi untuk mempermudah masyarakat memperoleh pengakuan kompetensi resmi.
“Saat ini tenaga konstruksi wajib punya sertifikat keahlian. Kami di GAPEKNAS hadir untuk membantu mempercepat proses itu. Karena itu, kami sangat mengapresiasi Pemkot Surabaya yang membuka pelatihan ini secara gratis,” tegasnya.
Dukungan juga datang dari organisasi masyarakat. Kepala Bidang Ekonomi, UMKM, dan Tenaga Kerja MPC Pemuda Pancasila (PP) Surabaya, Puji, menyebut banyak anggotanya bekerja di sektor teknik sipil sehingga pelatihan ini sangat relevan.
“Banyak anggota kami yang bekerja sebagai tukang dan tenaga proyek. Program seperti ini benar-benar membantu mereka meningkatkan kualitas dan daya saing,” ungkap Puji.
Kolaborasi antara pemkot, GAPEKNAS, dan organisasi masyarakat membuat jangkauan peserta semakin luas sekaligus memperkuat upaya mencetak tenaga konstruksi yang kompeten.
Sertifikat Jenjang 2 menjadi modal penting bagi para peserta untuk memperoleh peluang kerja yang lebih baik dan lebih stabil.
Selain meningkatkan kompetensi tenaga kerja, kehadiran tukang bersertifikat dinilai mampu mendorong mutu pembangunan di Surabaya.
Pemkot Surabaya berharap ilmu dan standar kerja yang diperoleh selama pelatihan dapat diterapkan secara langsung di lapangan sehingga menciptakan ekosistem konstruksi yang profesional, aman, dan berkelanjutan.
Di akhir kegiatan, para peserta menyampaikan harapan agar pelatihan ini membuka jalan karier yang lebih cerah di industri konstruksi. Mereka optimistis semakin banyak tukang bersertifikat akan membawa dampak positif bagi kualitas pembangunan di Kota Surabaya. ***
Laporan: Dimas Ap
Editorial: And


