Bicaraindonesia.id, Surabaya – Mural di kawasan Jalan Gubeng Pojok, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, dirusak oleh Orang Tak Dikenal (OTK). Padahal, mural cantik tersebut baru selesai dikerjakan, namun tak lama kemudian dirusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah memburu pelaku perusakan mural tersebut. Bahkan, pemkot melakukan identifikasi pelaku perusakan melalui kamera pengawas (CCTV).
“Saya sudah minta sama teman-teman, kan ada CCTV-nya, diproseslah. Saya berharap, kalau sudah dimural jangan dirusak,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan tertulis dikutip pada Rabu (5/11/2025).
Eri mengaku prihatin atas insiden vandalisme tersebut. Menurut dia, pembuatan mural membutuhkan tenaga dan dedikasi tinggi dari para seniman muda Surabaya.
“Arek-arek (mengerjakan) susahnya seperti itu, divandalisme. Ini saya minta (lihat) CCTV, proses (pelaku) sampai dapat. Hukumannya jangan ringan-ringan, yang berat sekalian. Karena merusak fasilitas umum,” tegasnya.
Menurut Eri, tindakan vandalisme terhadap fasilitas umum dapat dijerat pidana. “Saya pidanakan. Karena merusak fasilitas umum bisa masuk kategori pidana,” ujarnya.
Eri menyebut, terdapat beberapa titik CCTV di sekitar lokasi mural yang akan membantu Satpol PP dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dalam melacak pelaku.
“Insyaallah ada beberapa (CCTV) tiga atau dua. (Pelaku) lagi dicari itu sama teman-teman. Saya bilang goleki (cari) sampai ketemu (pelakunya),” katanya.
Ia juga menegaskan, mural tersebut dibangun menggunakan anggaran pemerintah dan menjadi bagian dari upaya mempercantik Kota Pahlawan.
“Karena (vandalisme) ini merusak fasilitas umum, terus dibangun dengan uang negara, (mengerjakannya) soro (susah),” ujarnya.
Selain itu, Eri menjelaskan filosofi mural di Jalan Gubeng Pojok menggambarkan keberagaman suku, ras, agama, serta keindahan wisata di Kota Pahlawan.
“Jadi beragam agama, beragam suku, sehingga itu menyatukanlah tempat-tempat wisata. Makanya kita harus menjaga Surabaya bareng-bareng,” katanya.
Untuk itu, Eri berharap kepada pelaku vandalisme agar berhenti melakukan tindakan perusakan fasilitas umum yang merugikan masyarakat.
“Semoga yang tangannya jahil, gak jahil lagi dan dibuka hatinya biar sadar,” harapnya. (*/Pr/C1)


