Bicaraindonesia.id, Serang – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium 137 (Cs-137) memastikan 22 pabrik di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, kini bebas dari kontaminasi radioaktif.
Seluruh pabrik yang sebelumnya terdeteksi paparan radiasi telah selesai didekontaminasi dan dapat kembali beroperasi dengan pengawasan dari BRIN dan Bapeten.
Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, sekaligus Ketua Mitigasi dan Penanganan Dekontaminasi Cesium 137, Rasio Ridho Sani menyampaikan keberhasilan ini merupakan hasil kerja intensif Satgas dalam mempercepat mitigasi dan penanganan radioaktif di kawasan industri dan pemukiman.
“Untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, kegiatan dekontaminasi di luar pabrik, terutama di Zona Merah, termasuk pemukiman, lapak, dan lahan kosong, secara intensif terus dilakukan oleh Satgas,” ujar Rasio Ridho dalam siaran tertulis dikutip pada Sabtu (1/11/2025).
Ia menjelaskan, kontaminasi Cesium-137 di Zona Merah disebabkan oleh penggunaan limbah peleburan logam (slag) yang terkontaminasi radioaktif, yang digunakan masyarakat sebagai material urugan.
Dari 12 lokasi yang teridentifikasi di Zona Merah, lima lokasi telah berhasil didekontaminasi, sementara tujuh lainnya masih dalam proses penanganan intensif.
Pembersihan dan pemindahan material urug terkontaminasi Cesium-137 di Zona Merah dilakukan oleh Tim Nubika Zeni TNI AD dan KBRN Gegana Brimob Polri.
Hingga saat ini, material hasil dekontaminasi yang berhasil dipindahkan dari pabrik dan Zona Merah mencapai 275,87 meter kubik atau setara dengan 558,8 ton.
Seluruh proses dekontaminasi dilakukan dengan ketat mengikuti protokol keamanan radiasi, di bawah pengawasan Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dari BRIN dan Bapeten.
Selain pabrik, kemajuan signifikan juga tercatat pada pemeriksaan kendaraan. Sebanyak 36.769 kendaraan telah diperiksa menggunakan Radiation Portal Monitoring (RPM) yang dioperasikan oleh BRIN dan KBRN Gegana Brimob Polri.
Sejak 17 Oktober 2025, tidak ada lagi kendaraan yang terdeteksi mengandung Cesium-137, menunjukkan penurunan penyebaran radioaktif melalui udara di wilayah Cikande.
“Kemajuan penanganan kontaminasi ini menunjukkan keseriusan dan komitmen pemerintah melalui Satgas. Kami mengapresiasi dukungan dan kerjasama seluruh pihak, warga serta pihak lainnya, dalam mendukung mitigasi dan percepatan dekontaminasi ini,” pungkas Rasio. (*/Hum/C1)


