Bicaraindonesia.id, Surabaya – Kolektor sekaligus pelestari pusaka nusantara, KRA Rivo Cahyono Setyonegoro, resmi meraih sertifikasi sebagai kurator keris dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui LSP Perkerisan Indonesia.
Sertifikasi ini berlangsung di Bali dalam rangkaian acara Harmoni Pemajuan Kebudayaan yang dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon.
Rivo yang sebelumnya telah tersertifikasi sebagai edukator keris, menilai langkah BNSP ini sebagai tonggak penting dalam dunia perkerisan Indonesia.
“Saya merasa bangga bisa mengikuti sertifikasi dari LSP Perkerisan Indonesia. Ini merupakan langkah tepat pemerintah dalam memberi perhatian pada seni pusaka keris yang selama ini kurang mendapat sorotan,” ujar KRA Rivo dalam keterangannya, Selasa (2/8/2025).
Menurutnya, sertifikasi resmi dari BNSP memberi legitimasi pada profesi kurator keris yang kerap dipandang sebelah mata. Profesi ini, katanya, berperan vital mulai dari menentukan usia, menilai keaslian, hingga mengungkap nilai historis sebuah pusaka.
“Dengan adanya sertifikasi, kurator keris tidak lagi dianggap sekadar hobi, melainkan pekerjaan profesional yang diakui negara bahkan berpeluang diakui internasional,” jelasnya.
Rivo berharap sertifikasi serupa bisa diterapkan untuk kurator senjata tradisional lain, seperti Badik Bugis, Mandau Kalimantan, hingga pedang dari berbagai daerah di Indonesia.
Ia menegaskan, sertifikasi ini bukan sekadar simbol, melainkan pintu masuk untuk mencetak kurator-kurator baru di berbagai daerah.
Bahkan, peluang kurator Indonesia kini terbuka lebar di ajang pameran dan lelang internasional yang selama ini lebih banyak dikurasi pihak luar negeri.
Selain fokus pada koleksi pribadinya yang mencapai ratusan keris, tombak, dan pusaka, Rivo juga aktif melalui Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi serta Koperasi Ethnic Indonesia Sejahtera.
Ia menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa Prodi Keris ISI Surakarta serta mendukung UMKM berbasis budaya.
“Saya ingin generasi muda memandang pusaka bukan hanya dari sisi mitos, tapi juga sebagai karya seni yang kaya filosofi, rumit secara teknis, dan layak mendapat tempat di panggung internasional,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur LSP Perkerisan Indonesia, Agung Guntoro Wisnu, menegaskan lembaganya adalah kepanjangan tangan dari BNSP dalam menghadirkan profesionalitas di dunia perkerisan.
“Sertifikasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi juga tanggung jawab besar untuk menjaga tradisi perkerisan. Kompetensi yang disahkan BNSP berlaku nasional dan internasional,” jelas Agung.
Ia menambahkan, pemerintah berencana mendirikan balai lelang resmi. Para kurator keris tersertifikasi akan dikirim ke berbagai balai lelang, termasuk di Eropa dan Amerika, sehingga kurator Indonesia memiliki kesempatan lebih luas untuk diakui dunia internasional.
Dengan sertifikasi sebagai edukator dan kurator, Rivo yang juga dikenal sebagai konten kreator kanal YouTube Ethnic Indonesia, berkomitmen terus mengedukasi generasi muda.
“Saya optimis ke depan, kurator dan edukator keris Indonesia tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga mendapatkan pengakuan internasional,” pungkasnya. (*/Dap/A1)