Bicaraindonesia.id, Bandung – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat berhasil membongkar sindikat perdagangan bayi jaringan internasional yang telah beroperasi sejak tahun 2023. Dari pengungkapan ini, sebanyak enam balita berhasil diselamatkan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, mengungkapkan bahwa lima balita di antaranya baru saja tiba di Mapolda Jabar dari Pontianak melalui perjalanan udara via Bandara Cengkareng. Sementara satu balita lainnya telah diamankan lebih dulu dari wilayah Jabodetabek.
Dalam pengungkapan kasus ini, pihaknya juga menangkap 12 tersangka yang diduga terlibat dalam perdagangan sekitar 24 bayi. Para pelaku memiliki peran yang berbeda-beda dalam menjalankan sindikat tersebut.
“Ada yang berperan sebagai perekrut awal bayi, bahkan sejak masih dalam kandungan, ada juga yang bertugas merawat bayi, menampung, hingga membuat surat-surat identitas palsu seperti akta lahir dan paspor. Mereka juga terlibat dalam proses pengiriman bayi yang rencananya akan dikirimkan ke Singapura,” jelas Kombes Pol. Hendra dalam keterangannya dikutip pada Rabu (16/7/2025).
Dalam penangkapan ini, polisi juga menyita barang bukti berupa surat-surat identitas, paspor, serta dokumen kepemilikan identitas para korban.
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan, menambahkan bahwa dari 12 tersangka yang diamankan, salah satunya berinisial SH/LSH.
Ia merinci bahwa lima bayi berhasil diamankan di Pontianak. Kelima bayi tersebut rencananya akan dikirim ke Singapura dan telah dilengkapi dokumen-dokumen palsu.
“Kemudian, satu korban bayi juga kita amankan di Tangerang empat hari lalu,” ujar Kombes Pol Surawan.
Ia juga menekankan bahwa pihaknya masih terus melakukan pengembangan kasus untuk menelusuri keberadaan bayi-bayi lain yang diduga akan dikirim ke luar negeri. Penyelidikan lanjutan juga akan melibatkan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri.
“Kasus ini sendiri berawal dari laporan salah satu orang tua yang melaporkan kasus penculikan anak, kemudian kita kembangkan. Dari keterangan tersangka, ada 24 bayi yang diduga terlibat, dan sejauh ini kita sudah mendapatkan 1 di Tangerang dan 5 di Pontianak yang rencananya akan dikirim ke Singapura. Kita masih terus melakukan pengembangan untuk menemukan bayi-bayi lainnya,” pungkas dia. (*/Hum/A1)