Bicaraindonesia.id – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menegaskan bahwa penyaluran bantuan di kawasan bencana tidak ada keharusan diserahkan kepada pihak tertentu. Misalnya, harus diserahkan kepada kepala daerah setempat.
Mensos menyatakan, bahwa bantuan bencana akan diserahkannya kepada pihak yang paling memungkinkan menerima bantuan. Bagi dia, yang paling penting adalah penyintas bencana jangan sampai kelaparan.
“Bantuan bencana bisa lewat siapa saja. Bisa kapolres, bisa dandim, bisa dapur umum. Siapa saja. Yang penting tanda terimanya jelas. Di Subang, aku kasih kapolsek karena dia bikin dapur umum,” kata Mensos dalam keterangan resminya di Jakarta, Jum’at (11/06/2021).
Bagi Mensos, kecepatan distribusi bantuan logistik bencana sampai kepada penyintas bencana penting sebagai prioritas. Sebab, kondisi bencana membuat para penyintas mengalami segala keterbatasan, kebutuhan untuk mendapatkan bantuan logistik.
Itulah alasannya, Mensos tidak pilih-pilih, siapa yang harus menerima bantuan bencana dari Kemensos. Hal ini didasari pertimbangan, agar masyarakat penyintas bencana segera dapat tercukupi kebutuhan dasarnya. “Bagi aku ngga masalah. Yang penting warga ngga kelaparan,” katanya.
Hal ini juga yang dilakukan Mensos saat menyalurkan bantuan kepada pengungsi di Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk Kabupaten Alor. Dalam beberapa kesempatan, Mensos menjelaskan, usaha kerasnya menjangkau Kabupaten Alor yang menjadi salah satu sasaran amukan Siklon Seroja.
Mensos sangat memahami kebutuhan masyarakat Alor terhadap bantuan logistik pemerintah. Dia pun telah berusaha keras, memastikan bantuan untuk korban bencana diterima masyarakat secepat mungkin.
Mensos menyatakan, kedatangannya di Adonara yang belum tiga hari pasca bencana, sudah disambut reaksi emosional masyarakat. “Nah ini di Alor kan sudah lebih dari tiga hari. Tapi memang kapal saya tidak bisa merapat,” kata Mensos.
Dengan pertimbangan yang sama, dia memutuskan menerbangkan bantuan dari Surabaya “Karena kalau dari Jakarta akan lebih lama,” katanya.
Namun, tiba di lokasi bencana, persoalan tidak semudah yang dibayangkan. Karena dampak Siklon Seroja belum sepenuhnya reda, sehingga otoritas syahbandar belum mengizinkan adanya aktivitas pelayaran.
Mensos kemudian menyambut bantuan dari pejabat DPRD Kabupaten Alor yang membantu mendistribusikan bantuan kepada penyintas bencana. (Hms/B1)