Bicaraindonesia.id – Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto meminta pengoptimalan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro, untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Langkah ini dilakukan seiring dengan meledaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Mayjen TNI Suharyanto meminta masyarakat Bangkalan untuk waspada dan menerapkan serta memahami penanganan Covid-19 dengan menerapkan 3T (Testing, Tracing, Treatment). Dia juga mengingatkan pentingnya disiplin 5M. Yakni, mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Suharyanto menyebut, sebanyak 74 warga Bangkalan dinyatakan positif Covid-19. Hal itu, dia ungkapkan seusai meninjau puluhan pasien Covid-19 di RSUD Bangkalan pada Senin (7/6/2021) siang.
“Tadi kami mengecek ke RSUD Bangkalan. Sampai saat ini ada 74 orang yang dirawat. Sebelumnya 90,” kata Suharyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Bicaraindonesia.id, Senin (7/6/2021).
Dari hasil tinjauannya ini, Mayjen TNI Suharyanto mengatakan, bahwa beragam klaster di Bangkalan sudah mulai bermunculan. Tak tanggung-tanggung, 4 warga meninggal dunia akibat serangan pandemi ini.
“Kemudian klaster kampung Arosbaya sudah kita tinjau di sana. Ada 4 orang yang meninggal, klaster keluarga 9 orang, dan itu akan segera kita angkut ke tempat penampungan,” kata Suharyanto yang sehari-hari juga menjabat Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Jawa Timur ini.
Mayjen TNI Suharyanto menambahkan, saat ini Kodam V/Brawijaya bersama Pemerintah Provinsi Jatim telah menyiapkan beberapa upaya penanggulangan bersama Pemkab Bangkalan. Selain penambahan kapasitas rumah sakit, juga memberikan beberapa tempat penampungan di Bangkalan.
“Nah, untuk balai latihan kerja dan balai Diklat ini untuk pasien orang tanpa gejala (OTG, red). Kapasitasnya 74 bed dan balai latihan kerja itu berkapasitas 50 bed. Kemudian, di sisi Madura dan Surabaya, kita laksanakan penyekatan,” pungkasnya. (T1/A1)