BicaraIndonesia.id, Bogor – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan pentingnya menanggulangi penyalahgunaan ruang siber untuk aktivitas terorisme.
Hal ini mengingat kelompok teroris semakin pintar dalam memanfaatkan peristiwa besar atau isu global untuk menyebarkan propaganda mereka.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto saat menerima kunjungan delegasi Persatuan Emirat Arab di kantor BNPT, Sentul, Jumat (21/2/2025).
“Meningkatnya propaganda terorisme di dunia maya setiap tahun beradaptasi dengan peristiwa nasional atau masalah global,” ujar Andhika dalam keterangan resmi dikutip pada Senin (24/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan I-Khub Outlook 2024, internet dan media sosial sebagai saluran utama untuk menyebarkan ekstremisme. Setidaknya terdapat 721 kasus (2013-2022), 360 pelaku yang terlibat secara online, dan risiko ini dapat terus tumbuh jika tidak dikendalikan.
Sementara itu, pihak Pimpinan Delegasi Persatuan Emirat Arab (PEA) Dr. N. Janardhan menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan kerja sama dengan BNPT dalam penanggulangan terorisme.
Penanggulangan terorisme dilakukan melalui dua institusi milik PEA yakni Hedayah Center dan Sawab Center yang memiliki pengalaman dalam memerangi propaganda terorisme di ranah digital.
“Kami akan siap berbagi secara detail tentang institusi Hedayah Center dan Sawab Center tersebut agar BNPT bisa berkolaborasi. Kami akan memperkenalkan anda kepada orang-orang di Sawab Center agar anda dapat bekerja sama dan melakukan penelitian bersama-sama,” kata Janardhan.
BNPT berharap kolaborasi bersama Hedayah Center, dan Sawab Center, dapat memperkuat upaya Indonesia dalam menangani terorisme dengan pendekatan yang lebih holistik dan berbasis pada pencegahan. ***
Editorial: A1
Source: BNPT RI