Berfungsinya Bendung Gerak Kanal Banjir Barat ini akan mengurangi risiko banjir di Kota Semarang yang kerap terjadi saat curah hujan sangat tinggi.
Bicaraindonesia.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Bendung Gerak Kanal Banjir Barat (KBB).
Selain berfungsi sebagai pengendali banjir Kota Semarang, bendung ini dapat difungsikan untuk pasokan air baku, hingga sarana olahraga air seperti perahu naga atau dayung.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan dengan berfungsinya Bendung Gerak Kanal Banjir Barat ini akan mengurangi risiko banjir di Kota Semarang yang kerap terjadi saat curah hujan sangat tinggi.
“Katup yang bergerak membuka dan menutup pada bendung ini berfungsi menahan intrusi air laut, menjaga debit air serta penggelontoran (flushing) sedimen sungai untuk pengendalian banjir di wilayah barat Kota Semarang,” kata Basuki dalam laman resminya, Jum’at (22/5/2021).
Menurut dia, karena bendung ini berfungsi menahan intrusi air laut dan sebagai penampungan air (long storage), maka bendung ini juga menambah pasokan air baku Kota Semarang.
“Di samping itu juga bendung ini akan menjadi kawasan wisata baru Kota Semarang,” kata Menteri Basuki.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana M. Adek Rizaldi mengatakan, pada saat musim hujan, bendung ini akan berfungsi menahan aliran air sungai yang masuk KBB dan pada saat elevasi 2,5 meter, kemudian akan dialirkan ke laut.
Sedangkan saat musim kemarau, bendung sepanjang 155,5 meter tersebut berfungsi sebagai penampungan air atau long storage berkapasitas 700.000 m3.
Menurut Adek, selesainya pembangunan Bendung Gerak KBB, selain untuk pengendalian banjir juga menambah pasokan air baku kota Semarang sebesar 1.050 liter/detik.
“Tinggi muka air Kanal Banjir Barat dapat dikontrol sehingga bisa dimanfaatkan untuk wisata air maupun arena perlombaan seperti perlombaan perahu naga atau dayung. Ditambah lagi terintegrasi dengan pembangunan air mancur menari di Jembatan Sungai KKB (bridge fountain) yang dibangun Pemerintah Kota Semarang,” jelasnya.
Bendung Gerak KBB memiliki 4 span pintu (masing-masing span 37,75 meter) dikerjakan sejak 20 November 2017 oleh kontraktor PT. Adhi Karya dan PT. Minarta Kerjasama Operasi (KSO) dengan nilai kontrak Rp 154,8 miliar. Bangunan ini juga dilengkapi dengan rumah pompa dan rumah jaga 230 m2 untuk operasionalisasi bendung.
Ketua RW III di Selomas Tanah Mas, Heri Setiawan mengatakan, kini warga Tanah Mas Semarang Utara tidak lagi merasa cemas ketika musim penghujan tiba karena Bendung Gerak Kanal Banjir Barat sudah mulai beroperasi secara optimal.
“Semenjak pembangunan Bendung Kanal selesai dan sudah optimal beroperasi, Tanah Mas yang dulu dikenal daerah langganan banjir, sekarang sudah tidak lagi saat musim penghujan datang,” katanya. (Kemen PUPR / A1)