Bicaraindonesia.id, Surabaya – Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menghadirkan produk berupa Display Teknologi dan Cadaver Digital yang berada di lobi FKK ITS. Kehadiran teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di ranah kedokteran.
Wakil Dekan FKK ITS, Adhi Dharma Wibawa menuturkan, kehadiram display produk teknologi dan cadaver digital ini diutamakan untuk menjadi media pembelajaran mahasiswa FKK ITS.
Di samping itu, produk ini juga dimaksudkan untuk menciptakan suasana akademik yang komprehensif serta menjadi media promosi FKK ITS di mata publik.
“Apalagi FKK ITS ini kerap dikunjungi oleh mahasiswa dan institusi kedokteran dari berbagai daerah di Indonesia,” kata Adhi dalam siaran tertulis dikutip pada Jumat 9 Agustus 2024.
Adhi juga menjelaskan, display teknologi yang ditampilkan merupakan hasil inovasi dan riset dari dosen maupun mahasiswa FKK ITS. Hadirnya produk teknologi kedokteran ini sekaligus menjadi cerminan keseriusan ITS dalam menjawab tantangan permasalahan di ranah kesehatan.
Adapun display teknologi yang ditampilkan mulai dari alat medis dalam bidang pembedahan tulang, seperti Craniofacial Distractor, perangkat endoskopi portable, serta produk mutakhir lainnya.
Sementara cadaver digital digunakan sebagai penunjang pembelajaran anatomi menjadi wujud konkret akselerasi pendidikan dan pengajaran di FKK ITS.
Dosen Departemen Teknologi Kedokteran ITS menyebut bahwa pengadaan produk ini menjawab permasalahan media pembelajaran anatomi dengan cadaver asli yang semakin sulit untuk dijangkau. “Mulai dari segi ketahanan, biaya, maupun lingkup penggunaannya,” ujarnya.
Melalui alat berbentuk meja yang dapat menampilkan tubuh manusia secara virtual, mahasiswa dapat mempelajari simulasi pembedahan yang serupa dengan cadaver asli.
Dengan berbagai fitur yang ada, mahasiswa tidak hanya dapat melakukan simulasi pembedahan umum tetapi juga pembelahan transversal per bagian tubuh yang diinginkan. Alat ini juga dilengkapi dengan berbagai informasi rinci terkait setiap bagian tubuh manusia yang ditampilkan.
Sementara itu, Rektor ITS Bambang Pramujati menilai keberadaan produk ini selaras dengan visi ITS untuk mengkolaborasikan antara teknologi dan kedokteran.
Bambang berharap, keberadaan peralatan canggih berteknologi tinggi ini dapat menjadi percontohan pula bagi mahasiswa Departemen Teknologi Kedokteran ITS untuk dapat menciptakan alat serupa. “Tentunya dengan fitur yang lebih baik dan lebih canggih lagi,” katanya.
Ke depan, dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini mengharapkan, produk yang sudah ditampilkan dan diresmikan akan terus dikembangkan lebih lanjut melalui hilirisasi yang komprehensif. Komitmen ini pun sudah dimulai dengan diadakannya pengujian edar dan uji lainnya dari produk hasil karya sivitas akademika ITS.
“Upaya ini sekaligus untuk meluaskan kebermanfaatan ITS baik bagi dunia pendidikan maupun bagi masyarakat,” ujarnya. ***
Editorial: B1