BicaraIndonesia.id, Jakarta – Densus 88 Antiteror Polri mengungkap bahwa terduga teroris HOK (19) yang ditangkap di Batu, Malang, Jawa Timur, membeli bahan-bahan untuk membuat bom dari tabungannya. Tabungan uang jajan dari orang tua itu dikumpulkan untuk membeli bahan peledak.
“Setelah digali, biaya atau dana yang digunakan untuk membeli bahan-bahan (bom) ini didapat oleh yang bersangkutan ditabung. Uang jajan kalau menurut keterangannya, yang diberikan orang tua yang bersangkutan,” kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, di Mabes Polri Jakarta, Sabtu 3 Juli 2024.
Aswin menyebut HOK yang sudah berbaiat dengan Daulah Islamiyah, dalam hal ini ISIS rajin mengumpulkan uang untuk membeli bahan peledak. Bahkan, kata dia, barang yang dibeli dikirim ke rumah hingga dirakit di rumah dan diketahui oleh orang tuanya.
“Bahwa pemesanan menggunakan alamat rumah, kemudian pembuatan juga di rumah. Dan itu diketahui oleh orang tua,” ujar Aswin.
“Jadi di sini kita perlu betul-betul memperhatikan ternyata sebegitunya tinggi motivasi remaja seperti HOK yang menabung sendiri untuk membeli bahan-bahan peledak tersebut,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Aswin mengimbau kepada para orang tua untuk lebih mengawasi kegiatan anak-anak yang dinilai mencurigakan. Polri siap untuk menerima aduan atau informasi jika ada pihak mengetahui hal-hal yang meresahkan.
“Tentu di sini kita mengimbau supaya sebagai orang tua atau keluarga yang mengetahui hal ini segera menghentikan atau kami terbuka menerima laporan apabila ada hal-hal yang bersifat emergency,” tambahnya.
Diketahui, remaja berinisial HOK sebelumnya ditangkap Densus 88 terkait dugaan aksi terorisme di Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur, Rabu malam, 31 Juli 2024.
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, HOK diduga telah merencanakan aksi bom bunuh diri di dua tempat ibadah di Malang, Jawa Timur. (Hum/Polri/A1)