Bicaraindonesia.id – Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi kembali mengimbau dan mengingatkan masyarakat agar tidak melaksanakan mudik atau pulang ke kampung halaman. Menurutnya, kebijakan larangan mudik yang ditetapkan pemerintah tidak lain untuk menjaga keselamatan masyarakat dari penularan Covid-19.
“Kenapa? karena Covid-19 belum berakhir, masih ada. Bahkan juga varian-variannya, varian India sudah masuk, varian Afrika sudah masuk, Inggris sudah masuk, B117 juga sudah ada. Bukan hanya di Indonesia, tapi Jawa Timur juga sudah ada,” kata Kusnadi kepada awak media di Surabaya, Minggu (9/5/2021).
Bahkan, Kusnadi mengungkapkan, berdasarkan paparan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), varian-varian virus baru itu penularan dan reaksinya lebih cepat dibandingkan Covid-19 yang berasal dari Wuhan, China. Oleh karenanya, pemerintah menerapkan kebijakan larangan mudik yang salah satunya untuk mencegah penularan varian baru virus itu.
“Varian-varian itu lebih cepat penularannya dan juga reaksinya lebih cepat dari Covid-19 dari Wuhan. Sebenarnya larangan (mudik) itu ditujukan bagaimana supaya kita itu tidak meninggalkan prokes,” jelas dia.
Ia pun berkaca pada pengalaman kasus Covid-19 yang terjadi di Negara India. Dimana saat perayaan hari besar keagamaan di India, ribuan warga di sana mengikuti ritual keagamaan di Sungai Gangga tanpa menerapkan protokol kesehatan. Alhasil setelah selesai perayaan, kasus Covid-19 di Negara India justru semakin meningkat.
“Ini kemudian membawa dampak yang besar sekali bagi India. Nah, apakah kita itu juga akan seperti itu. Inilah yang dijaga oleh pemerintah, jangan kita kemudian sampai mengalami peristiwa yang terjadi seperti di India,” ungkap dia.
Oleh sebab itu, politisi PDI Perjuangan ini kembali mengingatkan masyarakat agar dapat menahan diri untuk tidak mudik. Namun demikian, bukan berarti larangan mudik ini tidak memperbolehkan masyarakat untuk bersilaturahmi dengan keluarga.
“Bersilaturahmi dengan keluarga atau tetangga selama lebaran di sekitar rumah masing-masing masih bisa dilakukan. Kalaupun terus kemudian kita itu namanya lebaran pasti ada silaturahmi, ya tetaplah gunakan protokol kesehatan dengan baik, untuk menjaga agar Covid-19 ini tidak menjadi lebih parah lagi,” pesan Kusnadi.
Apalagi, berdasarkan evaluasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, peningkatan kasus Covid-19 terjadi pasca libur panjang. Bahkan, kata Kusnadi, peningkatan kasus ini terjadi hanya dalam hitungan hari dan jam. Sementara untuk menurunkannya, membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.
“Maka saya mengimbau sebagai Ketua DPRD Provinsi Jatim, ikutilah anjuran pemerintah, larangan pemerintah itu. Mari kita saling menjaga diri, bukan hanya diri kita yang akan kita jaga, tapi juga diri keluarga kita, diri orang tua kita,” tuturnya.
Menurut dia, seseorang itu tidak dapat mengetahui apakah saat perjalanan mudik aman dan tidak terpapar Covid-19. Meski orang tersebut memiliki daya tahan tubuh yang kuat, tapi bukan berarti orang di sekitarnya juga mampu bertahan terhadap virus tersebut.
“Begitu kita sungkem kepada orang tua dan kontak dengan orang tua, dimana kita sudah membawa virus, yang akan menjadi korban malah orang tua kita sendiri. Niat kita baik sungkem kepada orang tua, tapi akhirnya tidak sengaja malah kita mencelakakan orang tua kita,” tandasnya. (A1)