Bicaraindonesia.id – Prajurit dari Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) berhasil melakukan sabotase terhadap kapal logistik dan menguasai kilang minyak musuh dalam sebuah pertempuran singkat di wilayah perairan TPPI Tuban, Jawa Timur, Kamis (27/8/2020).
Adegan pertempuran tersebut, merupakan latihan peperangan laut khusus (Naval Special Warfare) yang digelar Pasukan Komando Koarmada II. Dalam latihan itu juga dikerahkan sejumlah Alutsista milik TNI Angkatan Laut (AL). Seperti, dua unit Kapal Permukaan, satu unit Kapal Selam, satu unit Pesawat Cassa, serta sejumlah Alutsista lainnya.
Panglima Koarmada II, Laksamana Muda TNI, Herru Kusmanto mengatakan, latihan peperangan laut khusus (Naval Special Warfare) menjadi puncak latihan Kopaska. Berbagai strategi dan pengetahuan yang telah diajarkan, diterapkan dalam latihan ini. Di antaranya, Combat Diver, Combat Freefall dan Combat Raiding Rubber Craft.
“Pelatihan juga memperhatikan penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaannya,” kata Laksamana Muda TNI, Herru Kusmanto.
Prajurit terlatih dari Satuan Pasukan Khusus yang dimiliki TNI AL ini mengawali penyerbuan dengan terjun tempur dari sebuah pesawat Cassa milik Puspenerbal (Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut). Strategi ini dilakukan agar para prajurit bisa masuk ke dalam kapal logistik milik musuh yang berada di perairan tidak jauh dari kilang minyak.
Setelah berhasil melakukan sabotase ke wilayah musuh dan menguasai kapal logistik, sejumlah prajurit Kopaska kemudian melanjutkan misi menguasai kilang minyak milik musuh. Menariknya, strategi yang dilakukan pun dengan cara menyusup dari bawah laut.
Pihak musuh yang sempat memberikan perlawanan, akhirnya bisa dikalahkan dalam waktu singkat. Alhasil, prajurit terlatih dari TNI AL tersebut, dapat menguasai kilang minyak milik musuh.
Laksamana Muda TNI, Herru Kusmanto mengungkapkan, bahwa dipilihnya perairan laut di sekitar TPPI Tuban, sebagai bentuk pengamanan obyek vital Nasional. Skenario yang digunakan, yakni perebutan kembali wilayah NKRI oleh tim Kopaska dari musuh. Pelatihan ini mencakup 4 dimensi, yaitu udara, laut, air, maupun daratan.
“Konsep operasi khusus ini dilaksanakan dengan tingkat kerahasiaan tinggi,” ungkap dia.
Laporan: I1
Editorial: A1