Bicaraindonesia.id, Surabaya – Menyambut libur sekolah di akhir tahun 2023, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Surabaya, menggelar khitanan massal.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara DWP, PKK dan sejumlah Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Ketua DWP Kota Surabaya, Shinta Setia Ikhsan mengatakan, khitanan massal merupakan program rutin yang diselenggarakan setiap libur sekolah, baik pada semester genap maupun ganjil.
“Jadi ini program rutin DWP setiap liburan, kalau tidak di bulan Juni, bulan Desember. Yang terdaftar untuk khitanan massal di liburan kali ini adalah 620 peserta,” kata Shinta saat pembukaan khitanan massal di Puskesmas Kebonsari Surabaya, Sabtu 23 Desember 2023.
Shinta menjelaskan, khitanan massal ini dilaksanakan serentak di 16 titik puskesmas yang tersebar se-Surabaya. Sementara untuk pembukaannya, dipusatkan di Puskesmas Kebonsari.
“Yang hari ini datang ke puskesmas masing-masing totalnya 220. Jadi serentak kami melaksanakan khitanan massal di 16 titik puskesmas. Ini yang hadir dari 28 kecamatan, didukung 28 PD dan Dharma Wanita Persatuan,” ujarnya.
Menurutnya, khitanan massal ini juga menjadi program rutin Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya saat menyambut libur sekolah. Karena itu, para peserta khitan sebelumnya telah mendaftar melalui sekolahnya masing-masing.
“Anak-anak mendaftar dari sekolah masing-masing, dari TK, SD swasta dan negeri se Surabaya. Tujuannya selain kita tahu, umat muslim laki-laki mereka harus menunaikan kewajiban disunat, selain itu juga untuk kesehatan. Jadi tidak menutup kemungkinan yang non-muslim juga boleh ikut,” tuturnya.
Para peserta pun terlihat antusias mengikuti jalannya khitanan massal yang dipusatkan di Puskesmas Kebonsari. Apalagi, usai dikhitan, anak-anak tersebut, mendapat sejumlah bingkisan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Surabaya dan paket goody bag dari DWP.
“Ini sudah yang ketiga kalinya kita mengadakan khitanan massal. Dan insyaallah ke depan, akan selalu ada, karena yang dikhitan berganti-ganti. Kebanyakan tadi anak-anak SD kelas 4 dan 5,” ungkap dia.
Shinta menambahkan, bahwa calon peserta khitanan massal, tak harus mengikuti saat pembukaan kegiatan pada Sabtu (23/12/2023). Namun para peserta bisa memilih hari dan tempat pelaksanaan khitan selama berlangsungnya libur sekolah.
“Hari ini khusus opening, tapi selama libur sekolah mereka bisa datang di puskesmas masing-masing. Selain di Puskesmas Kebonsari, ada di Puskesmas Jambangan dan Mulyorejo. Jadi ada 16 lokasi puskesmas yang tersebar di semua wilayah Surabaya,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh berharap, khitanan massal ini bisa terus dilaksanakan rutin setiap libur sekolah. Hal ini sebagaimana arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, agar anak-anak memanfaatkan momen libur sekolah untuk kegiatan positif.
“Harapannya Pak Wali, liburan ini dimanfaatkan betul, soalnya ini juga menyangkut syariat (bagi anak muslim laki-laki). Jadi liburan ini diisi pembiasaan-pembiasaan kegiatan positif. Jadi tidak sampai nanti waktu masuk sekolah, baru disunat,” kata Yusuf.
Yusuf menambahkan, bahwa kegiatan ini dapat terselenggara berkat kolaborasi dan gotong-royong semua pihak. Mulai dari DWP, PKK, Dinkes, Dinas Pendidikan, BAZNAS hingga kecamatan dan puskesmas.
“Jadi ini kerja bareng-bareng. Makanya tadi ada Dharma Wanita, PKK, BAZNAS, Bangga Surabaya Peduli (BSP), Dinkes dan kecamatan,” pungkasnya. ***
Editorial: and