Bicaraindonesia.id, Pekalongan – Pemerintah telah menyederhanakan prosedur bagi para petani yang membutuhkan pupuk subsidi tanpa harus menggunakan kartu tani. Namun penyederhanaan tersebut berlaku di sejumlah tempat tertentu.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada awak media usai meninjau penanaman padi dan menyerap aspirasi para petani di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, Rabu, 13 Desember 2023.
“Yang dulu pupuk subsidi harus pakai kartu tani, sekarang pakai KTP bisa, lebih menyederhanakan, di tempat-tempat tertentu, tidak semuanya,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan resminya, seperti dikutip pada Kamis 14 Desember 2023.
“Yang tidak memiliki kartu tani bisa menggunakan KTP sambil kita membenahi kartu taninya,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mendorong para petani agar segera memulai penanaman dikarenakan musim penghujan yang telah tiba.
“Karena hujan sudah mulai di banyak provinsi, kita ingin mendorong agar petani segera memulai menanam padi, karena waktu kita kemarin karena El Nino mundur sedikit sehingga kita kejar agar tanam, tanam, tanam, karena kita harapkan nanti di bulan Maret atau April kita sudah mulai panen,” ucapnya.
Menurutnya, sampai saat ini para petani menyampaikan bahwa urusan pupuk di wilayahnya masih dalam kondisi yang aman. Namun, Kepala Negara menekankan bahwa Menteri Pertanian juga sudah siap untuk menyelesaikan persoalan kelangkaan pupuk jika terjadi.
“Saya tanya ke petani urusan pupuk saat ini gak ada masalah-aman, tapi kalau nanti gatau Januari semua nanam pupuknya, tapi Pak Mentan tadi sudah menyanggupi menyelesaikan semuanya,” tuturnya.
Selain itu, Presiden turut menekankan bahwa target panen di Tanah Air harus meningkat mengingat sebelumnya sempat menurun. “Harus naik, karena kemarin kita sempat turun karena El Nino,” pesannya.
Sementara terkait cadangan beras nasional, Kepala Negara menyebut bahwa stok beras yang ada di Bulog masih dalam kategori aman. “Stok di Bulog masih kemarin terakhir pagi (12/12/2023), saya cek 1,4 juta ton,” tandasnya. ***
Editorial: A1
Source: BPMI Setpres