Bicaraindonesia.id – Di tengah pandemi Covid-19, produk kopi asal Banyuwangi, Jawa Timur, mencatatkan kinerja positif. Para petani kopi sari Kebun Malangsari Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, mendapatkan pesanan sebanyak 600 ton untuk memasok ke pasar Eropa.
Manajer Kebun Malangsari, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, Sanuri, mengatakan PTPN XII telah mendapat pesanan perdana kopi robusta dari negara Swiss dan Italia sebanyak 600 ton.
“Pesanan ini di luar ekspor yang sudah kita lakukan. Di tahun 2020 ini kita sudah mengekspor dua kali panen yang totalnya sekitar 72 ton,” kata Sanuri dalam keterangan press release, Senin (28/09/2020).
Sanuri menjelaskan, sebagian besar kopi yang diekpor berasal dari Kebun Malangsari. Namun, beberapa kebun lainnya milik PTPN XII juga ikut berkontribusi. Seperti Kebun Gumitir, Kebun Selogiri, serta kebun milik rakyat yang didampingi oleh PTPN XII.
“Kopi dari perkebunan rakyat di Malangsari ini kualitasnya juga sudah terstandar. Kopi rakyatnya juga sudah dikenal di pasar Eropa, dengan branding Kopi Gunungsari. Selama ini kami melakukan pembinaan teknis mulai dari memilih bibit yang baik hingga proses penanaman dan panen,” tuturnya.
Menurut dia, kopi robusta yang dihasilkan dari kawasan Banyuwangi bagian barat ini memiliki cita rasa yang sangat digemari penikmat kopi di Eropa, khususnya Swiss dan Italia. “Kopi olahan kita ada rasa khas seperti coklat yang disukai lidah orang Italia,” ungkapnya
Oleh sebab itu, meski pandemi masih melanda di hampir semua negara yang mengakibatkan ekonomi dunia terpuruk, Banyuwangi masih konsisten mengekspor kopi unggulannya.
Sanuri menambahkan, perkebunan kopi Malangsari yang memiliki luas 1500 hektar itu menghasilkan 1500 ton kopi kering di tahun ini. Dia menargetkan, dari total kopi yang dihasilkan PTPN XII, sebanyak 1200 ton dapat diekspor ke berbagai negara.
“Kami memprediksi, pada bulan Oktober 2020 besok akan ada kontrak baru lagi dari Eropa. Kami yakin, akan menambah ekspor kita,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi ekspor kopi tersebut. Menurut dia, ekspor kopi di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini cukup menggembirakan. “Dengan kolaborasi bersama, saya yakin ini bisa terus tumbuh, termasuk terus melakukan pendampingan ke petani kopi rakyat,” tuturnya. (DJ)