Bicaraindonesia.id, Surabaya – Polda Jawa Timur melakukan metode pengamanan ramah anak pada gelaran Piala Dunia U-17 2023 di Kota Surabaya. Ini dikarenakan banyak penonton dari kalangan anak-anak yang antusias menyaksikan setiap pertandingan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Jatim Kombes Pol Puji Santosa saat konferensi pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 di Grand Swiss Belhotel, Surabaya, Rabu, 15 November 2023.
“Terkait pengamanan ini, kami terapkan metode terbuka dan tertutup. Dengan menerapkan child friendly atau (pendekatan) ramah anak. Sehingga hal-hal yang bernuansa militer dan sebagainya kami sembunyikan. Kami siapkan di ring tiga, tidak kami tampilkan di depan,” ujar Puji Santosa dalam keterangannya, seperti dikutip pada Jumat, 17 November 2023.
Pembagian lokasi pengamanan juga diterapkan secara berbeda dibanding saat menggelar kompetisi sepak bola di tanah air. Meski Polda Jatim tetap melakukan pengamanan sesuai dengan prosedur FIFA.
“Kalau yang biasanya kami tampilkan di awal, seperti saat Liga 1 dan Liga 2. Saat kompetisi kami tampilkan di zona (ring) 1. Untuk kali ini kami bagi menjadi empat zona. Posisi Polri adalah di zona 2, 3, dan 4,” katanya.
Sebelumnya, sekitar 350 personel anggota Polri dari berbagai satuan kerja mendapat latihan khusus yang ditempatkan di area stadion selama hari pertandingan. Ratusan personel gabungan itu terdiri dari Brimob, Reserse, hingga Lalu Lintas sebagai Steward.
Tidak hanya Stadion GBT, pengamanan juga dilakukan termasuk venue yang digunakan sebagai tempat latihan. Yakni, di Stadion Gelora 10 November 2023, Lapangan THOR, dan Lapangan A-C Kompleks Stadion GBT.
“Personel yang dilibatkan tersebar di wilayah Surabaya, mulai dari bandara (Bandar Udara Internasional Juanda), pengamanan lokasi hotel dan latihan di Stadion Gelora Bung Tomo,” imbuh Puji. ***
Editorial: A1
Source: TPI PDU 17