Bicaraindonesia.id – Indonesia mengembangkan pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam layanan publik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan kepada masyarakat.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamen Kominfo) Nezar Patria dalam AI Safety Summit 2023 Session 2: Sharing Global Opportunities for AI Better Public Services: Building A Shared Understanding of The Risks of Frontier AI and Future Collaboration di London, Inggris, pada Kamis, 2 November 2023.
“Saat ini kami sedang mengembangkan sistem AI yang mengimplementasikan teknologi Natural Language Processing untuk melengkapi teknologi yang sudah ada,” kata Wamen Nezar Patria dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip pada Sabtu, 4 November 2023.
Selain itu, Wamen juga menyebut bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga berencana untuk mengembangkan ekosistem big data berbasis AI pada layanan kesehatan.
“Ekosistem ini diharapkan dapat meningkatkan sistem kesehatan nasional menjadi lebih akurat, komprehensif, dan berbasis data,” ungkap Wamen Nezar Patria.
Untuk mendukung rencana tersebut, Pemerintah Republik Indonesia telah mengerahkan upaya untuk meningkatkan kapasitas keterampilan digital.
Melalui program Digital Talent Scholarship (DTS), Kementerian Kominfo membekali pegawai negeri sipil dan pekerja sektor swasta terpilih dengan keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan sistem berbasis AI.
“Program DTS menyediakan berbagai kursus yang berkaitan dengan AI seperti AI for Developer dan AI for Data Scientist,” jelas Wamenkominfo.
Dalam sesi diskusi itu, Wamenkominfo juga mengundang keterlibatan pemangku kepentingan untuk peningkatan keterampilan digital dan pemanfaatan teknologi AI di sektor layanan publik.
“Kami berupaya untuk memajukan upaya kami dan mengundang lebih banyak pemangku kepentingan untuk mendukung upaya kami dalam memajukan peningkatan keterampilan digital, serta penyediaan layanan publik di Indonesia,” tandasnya. ***
Editorial: C1