Bicaraindonesia.id – Tim mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Brawijaya (UB) berhasil mengembangkan baterai kendaraan listrik yang terbuat dari limbah cangkang tiram.
Baterai ini diberi nama Crossta Baterry dan merupakan hasil dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta yang didanai oleh Kemendikbudristek.
Tim yang terdiri dari Ahmad Multazam Abdan, Ahmad Syarwani, Izza Lailatul Kasanah, Zainurrohman Prastomo, Uray Keisya Ranaputri dan dibimbing oleh Prof Akhmad Sabarudin meneliti potensi kalsium oksida yang terkandung dalam cangkang tiram sebagai bahan baku elektroda baterai.
Ketua Tim Riset Crossta Baterry, Ahmad Multazam mengatakan, baterai kalsium memiliki keunggulan dibandingkan baterai lainnya seperti baterai Lithium atau baterai Nickel-Metal Hydride (Ni-MH) yang mahal dan langka.
“Baterai kalsium (Ca-Ion) adalah inovasi penyimpanan daya dimana menggunakan kalsium sebagai bahan utamanya. Yang mana kalsium lebih mudah ditemukan keberadaannya di alam, sehingga harga baterai kalsium tergolong lebih murah daripada jenis baterai lain,” ujar Multazam, seperti dikutip melalui laman resmi Prasetya UB pada Sabtu, 4 November 2023.
Tim Riset Crossta Baterry melakukan berbagai pengujian terhadap sintesis kalsium oksida cangkang tiram yang telah dikalsinasi menggunakan instrumen – instrumen seperti FTIR, AAS, Powder XRD, dan SEM EDX.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa CaO hasil kalsinasi 800°C berpotensi untuk dilanjutkan ke pengujian efektivitas baterai.
Multazam menjelaskan bahwa riset ini masih dalam tahap pengembangan dan memerlukan banyak evaluasi untuk menghasilkan bahan baku alternatif baterai yang efektif dan efisien.
Namun demikian, ia berharap riset ini dapat terus dioptimalisasi dan dikembangkan lebih lanjut. “Harapannya bisa masuk PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) yang mewakili UB (Universitas Brawijaya),” katanya.
“Saat ini juga masih dilakukan pengembangan yang lebih baik lagi dan semoga bisa menjadi riset yang bisa berguna dan diterapkan secara meluas di dunia industri khususnya untuk baterai kendaraan listrik,” pungkasnya. ***
Editorial: B1
Source: UB