Bicaraindonesia.id, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan ketersediaan beras di Kota Pahlawan aman. Bahkan, berdasarkan hasil pemantauan di pasar-pasar Surabaya, harga beras sudah terkendali. Sehingga masyarakat tidak perlu panik dengan melakukan pembelian yang berlebihan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, berdasarkan data Indeks Ketahanan Pangan (IKP) hingga pertengahan bulan September 2,01.
“Artinya, antara kebutuhan dengan ketersediaan menunjukkan sangat aman, karena ketersediaan beras sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Surabaya,” kata Antiek dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Rabu, 4 Oktober 2023.
Antiek menjelaskan, bahwa kebutuhan beras 1 bulan di Kota Surabaya sebanyak 15.775 ton. Sementara saat ini tersedia 31.696 ton. Oleh karenanya, pihaknya menyatakan bahwa stok persediaan beras di Surabaya aman.
“Sedangkan harga rata-rata dari survei petugas pasar di lapangan menunjukkan bahwa harga rata-rata beras di Surabaya per hari Rabu tanggal 4 Oktober 2023 masih aman dan stabil. Untuk harga rata-rata beras Premium Rp13.333, dan Medium bulog Rp10.900,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati mengatakan, bahwa pemkot terus melakukan langkah antisipasi terhadap kenaikan harga komoditas beras dengan pendistribusian beras Bulog kepada pedagang di pasar-pasar utama Kota Pahlawan.
“Pemkot secara kontinu melakukan SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan) komoditas beras kepada pedagang-pedagang di pasar-pasar Kota Surabaya sebanyak 52 ton per minggu. Kita juga gelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan dengan menyediakan minimal 8 ton dalam 1 lokasi/1 kali pelaksanaan,” kata Dewi.
Oleh sebabnya, Dewi mengimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir karena ketersediaan beras masih sangat cukup. Dengan digelontorkannya beras ke para pedagang, pihaknya berharap tidak ada kenaikan harga terlalu tinggi.
“PD Pasar Surya dan pengelola pasar juga akan melakukan monitoring ke stan-stan yang mendapatkan dropping beras SPHP,” ujar dia.
Dewi menambahkan, secara umum harga komoditas pangan di Kota Pahlawan terpantau masih di bawah harga rata-rata.
Meski demikian, pemkot akan terus melakukan pengendalian harga. Salah satunya yakni, dengan cara memberikan informasi terkait perkembangan harga melalui televisi yang dipasang di pasar. Seperti di Pasar Wonokromo, Tambahrejo, Pucang Anom, Genteng Baru, dan Pabean.
Menurutnya, dengan memberikan informasi tentang harga bahan pokok setiap hari di pasar, maka warga bisa mengetahui harga wajar yang ada di hari itu. Dengan demikian, diharapkan para pedagang tergerak untuk tidak menjual dengan harga terlalu tinggi.
“Pemasangan running text harga melalui televisi di pasar cukup efektif, supaya harga komoditas tidak dipermainkan oleh pedagang,” pungkasnya. ***
Editorial: A1
Source: Kominfo Surabaya