Bicara IndonesiaBicara Indonesia
  • Beranda
  • Bicara Nasional
    • Bicara Pemerintah
    • Bicara Politik
    Bicara NasionalShow More
    Menteri Pertanian Amran Sulaiman, memberikan keterangan kepada awak media usai mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025 (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
    Presiden Instruksikan Tindak Tegas Pelanggaran Standar Mutu Beras
    Jumat, 1 Agu 2025
    Ilustrasi: Konten perjudian online (Foto: Cre-AI/BI)
    Putus Mata Rantai Judi Online, Komidigi-PPATK Crawling Rekening dan Konten
    Kamis, 31 Jul 2025
    Presiden RI Prabowo Subianto, menerima kunjungan PM Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025 | Foto: Biro Pers Setpres
    Presiden Prabowo dan PM Malaysia Bahas Isu ASEAN dan Kerja Sama Bilateral
    Selasa, 29 Jul 2025
    Ilustrasi proses transaksi keuangan di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) | Foto: Cre-AI/BI
    140 Ribu Rekening Dormant Dihentikan, PPATK Temukan Dana Mencurigakan
    Selasa, 29 Jul 2025
    Ilustrasi: Bundaran Hotel Indonesia (HI) di kawasan Menteng Jakarta Pusat | Foto: dok. Jakarta Tourism
    Tingkat Kemiskinan Turun Jadi 8,47 Persen, BPS Rilis Data Susenas Maret 2025
    Jumat, 25 Jul 2025
  • Bicara Ekonomi
  • Bicara Edunesia
  • Bicara Hankam
  • Bicara Lifestyle
  • Bicara Foto
  • Indeks
Reading: Tim Arkeolog Kemendikbud Ristek Kaji Situs Liyangan
Share
Bicara IndonesiaBicara Indonesia
  • Beranda
  • Bicara Nasional
  • Bicara Ekonomi
  • Bicara Edunesia
  • Bicara Hankam
  • Bicara Lifestyle
  • Bicara Foto
  • Indeks
Search
  • Kategori
    • Bicara Global
    • Bicara Peristiwa
    • Bicara Hukrim
    • Bicara Kementerian
    • Bicara BUMN
    • Bicara Lembaga
    • Bicara Energi
    • Bicara Maritim
  • Kategori
    • Bicara Wisata
    • Bicara Komunitas
    • Bicara Olahraga
    • Bicara Misteri
    • Bicara Khazanah
    • Bicara Jatim
    • Bicara Jateng
    • Bicara Jabar
Follow US
  • Tentang
  • Editorial
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Informasi Iklan
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Copyright 2019-2025 - Bicaraindonesia.id
Bicara Sejarah

Tim Arkeolog Kemendikbud Ristek Kaji Situs Liyangan

Berencana Jadikan Cagar Budaya Nasional

Editor
Laporan: Editor
Kamis, 3 Agu 2023
Share
5 Min Read
Tim arkeolog Kemendikbudristek RI saat mengunjungi Liyangan pada Selasa, 1 Agustus 2023 | Kredit Foto: Diskominfo Jateng
Tim arkeolog Kemendikbudristek RI saat mengunjungi Liyangan pada Selasa, 1 Agustus 2023 | Kredit Foto: Diskominfo Jateng
Ad imageAd image

BicaraIndonesia.id, Temanggung – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek RI), berencana akan menjadikan Situs Liyangan sebagai bagian dari Cagar Budaya Nasional.

Keberadaan situs peninggalan era Mataram Kuno Liyangan, di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah tersebut, dianggap paling lengkap. Baik itu dari segi peninggalan arkeologi, maupun peradabannya.

Hal tersebut disampaikan arkeolog senior Kemendikbud Ristek RI, Junus Satrio Atmodjo, yang juga anggota Tim Ahli Cagar Budaya Nasional, saat mengunjungi Liyangan pada Selasa, 1 Agustus 2023.

Junus Satrio dan timnya mendapatkan tugas khusus dari kementerian untuk mempersiapkan Situs Liyangan naik ke level Nasional.

Ia mengatakan, bahwa situs Liyangan memiliki nilai penting. Bahkan, dari kompleks tersebut terdapat informasi yang sangat berharga. Dimana informasi itu bukan sekadar peninggalan berupa teras batu atau sisa candi, tetapi peradaban di baliknya.

“Mengapa daerah ini dipilih menjadi daerah suci, daerah keagamaan, sampai akhirnya orang di abad 8-9 Masehi membangun kompleks ini. Tentunya mereka punya alasan kuat, dikaitkan sistem kepercayaan yang waktu itu sedang berlangsung, terutama agama Hindu yang sifatnya adalah pemujaan Dewa Syiwa,” kata Junus Satrio Atmodjo dalam keterangannya, seperti dikutip pada Kamis, 3 Agustus 2023.

Menurut dia, bukti adanya pemujaan Dewa Syiwa di kompleks tersebut, dengan ditemukannya lingga dan yoni serta Arca Nandi. Selain itu, kemajuan peradaban di Liyangan juga bisa dilihat dengan ditemukannya keramik dari Cina era Dinasti Tang sekitar abad 8-9 Masehi. Juga, penemuan pecahan kaca yang disinyalir berasal dari Timur Tengah (Persia dan Arab).

“Dibalik itu semua, kita menggambarkan peradaban orang Jawa yang selalu digambarkan dengan Borobudur, Prambanan, itu di daerah dataran rendah yang kaya dengan padi, daerah subur, orangnya banyak bisa bikin bangunan besar. Nah, kok di sini (Liyangan) kita temukan juga sisa-sisa dari bangunan besar dari satu kompleks besar. Artinya, dulu penduduknya banyak, dan dari temuan-temuan sejauh ini ada hubungan kuat dengan Cina, Timur Tengah,” jelasnya.

Selain itu, Junus menuturkan, bahwa pihaknya juga mempunyai bukti keterkaitan tentang hal tersebut. Yakni, dengan ditemukannya kapal dari Arab yang tenggelam di perairan Belitung Barat. Kapal itu diketahui membawa barang-barang dagangan dari Cina dan lokal (nusantara).

Dari data kemudian digabungkan mulai dari tenggelamnya kapal dengan barang-barang yang sama di Borobudur dan Prambanan pada masa itu.

Hal tersebut, kata Junus, membuktikan saat itu sudah ada hubungan penduduk di daerah pegunungan, dengan maritim luar. Sehingga dinilainya sangat menarik bagi kajian arkeologi dan sejarah.

Tak kalah menarik juga, kata dia, bagaimana peran para pendeta mengawal pertumbuhan agama Hindu-Buddha dari sisi keagamaan. Bahkan yang menjadi pertanyaan adalah apakah mereka orang India atau Jawa yang telah memeluk agama Hindu-Buddha.

Junus menyebut, dari sisi arkeologi, jika melihat struktur kompleks, ini berupa punden berundak. Artinya, beda konsepnya dengan Borobudur dan Prambanan, yang dimana ada bangunan tinggi besar dikelilingi pagar-pagar berbentuk persegi. Sementara di tempat itu, undak-undakan sebenarnya konsep prasejarah yang dipertahankan.

“Dan kita bisa lihat sisanya tidak ada candi besar, candinya kecil-kecil, arca seperti di Prambanan juga tidak ada. Di sini yang lebih utama pemujaan pada nenek moyang, ini hipotesis saya, itu sebabnya peletakan di daerah pegunungan (punden berundak) karena puncak gunung dianggap sebagai tempat tinggal nenek moyang dan ketemu juga dari sisi mitologi Hindu-Buddha, puncak gunung itu kerajaan Dewa Indra penguasa gunung dan surga. Dibayangkan surganya ada di sana,” jelasnya.

Saat ini, pihaknya sedang melakukan pengukuran wilayah arkeologi dengan pengumpulan data, pemotretan menggunakan drone, lapisan geologi paling bawah, dicek batas dari daerah yang akan diusulkan sebagai cagar budaya nasional.

Selanjutnya, akan dipilah mana yang akan dikonservasi, termasuk sebaran, hingga memproteksi batas-batasnya, seperti sungai, batas jalan dan lain sebagainya.

Adapun untuk luas lahan nantinya, bisa berubah tergantung penemuan hal penting dan data baru. Dan yang lebih penting lagi sekarang adalah memproteksi agar Temanggung memiliki sebuah kekayaan yang secara nasional diakui dan dikelola bersama.

“Tugas saya mengawal ini, mengumpulkan materi untuk sidang. Kita ingin membangkitkan kesadaran pentingnya situs ini, kembalinya pada Temanggung, kita bantu bersama-sama. Bahan kita kumpulkan untuk dikaji Tim Cagar Budaya Nasional,” pungkasnya. ***


Editorial: C1
Source: Diskominfo Jateng

Bagikan:
Tag:ArkeologCagar BudayaJawa TengahPeninggalan SejarahSitus LiyanganTemanggung
Ad imageAd image

Bicara Terkini

Menteri Pertanian Amran Sulaiman, memberikan keterangan kepada awak media usai mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025 (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
Presiden Instruksikan Tindak Tegas Pelanggaran Standar Mutu Beras
Jumat, 1 Agu 2025
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustivandana (Foto: dok. PPATK)
PPATK: Lebih dari 28 Juta Rekening Diaktifkan Kembali
Kamis, 31 Jul 2025
Ilustrasi: Konten perjudian online (Foto: Cre-AI/BI)
Putus Mata Rantai Judi Online, Komidigi-PPATK Crawling Rekening dan Konten
Kamis, 31 Jul 2025
Angkutan logistik Kereta Api Indonesia (Foto: dok. Pr-KAI)
Semester I 2025, Distribusi Pupuk Angkutan Logistik KAI Naik 21 Persen
Kamis, 31 Jul 2025
Ratusan ribu batang rokok tanpa cukai diamankan di wilayah Kecamatan Asemrowo dan Tandes Surabaya (Foto: dok. Satpol PP Surabaya)
Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal Disita, Potensi Rugi Negara Capai Rp386 Juta
Kamis, 31 Jul 2025
Ad imageAd image

BERITA POPULER

Kebun Raya Mangrove Surabaya Masuk Dua Forum Internasional

Tim Basket Aras Gading dan Sahabat Semarang Sabet Emas Kejurnas U-16

Industri Vape Tertekan, PPEI Desak Evaluasi Cukai Rokok Elektrik

Sumbang 4% PDB, Kemenekraf Dukung Penguatan Ekosistem Gim Indonesia

Menkomdigi Tegaskan Transfer Data ke AS Tetap Lindungi Hak Privasi Warga

140 Ribu Rekening Dormant Dihentikan, PPATK Temukan Dana Mencurigakan

Pemprov DKI Evaluasi Penerima Bansos Terlibat Judol

Berita Lainnya:

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat sidak PPDB di SMAN 5 Semarang, Senin (20/6/2022) | dok/photo: Ist/Bicara Indonesia

Sidak ke SMAN 5 Semarang, Ganjar: PPDB Berjalan Lancar

Senin, 20 Jun 2022
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat menerima penghargaan di Jakarta, Selasa (6/12/2022) | dok/photo: Ist

Jateng Terima Predikat A Reformasi Birokrasi

Selasa, 6 Des 2022
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Azis | dok/foto: Kominfo Jateng

UMP Jateng 2024 Naik 4,02 Persen

Rabu, 22 Nov 2023
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menerima kedatangan puluhan Pendeta dari Maluku, Minggu (11/9/2022) | dok/photo: Humas Jateng

Puluhan Pendeta dari Maluku Datangi Ganjar, Belajar Rawat Toleransi Antarumat

Minggu, 11 Sep 2022
Copyright 2019-2025 | Bicaraindonesia.id
  • Tentang
  • Editorial
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Informasi Iklan
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Bicara-Indonesia
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?