Bicaraindonesia.id – TNI Angkatan Laut (TNI AL) akan melaksanakan penembakan tiga senjata khusus jenis rudal yang berbeda dari 3 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) secara bersama-sama di wilayah perairan Laut Jawa, pada Senin, 31 Juli 2023.
Penembakan tiga rudal melalui KRI tersebut, merupakan pelaksanaan manuver lapangan dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI di wilayah Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan II).
Dikutip dari rilis Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal) yang diterima Bicaraindonesia.id menjelaskan ketiga jenis rudal milik TNI AL yang akan ditembakkan tersebut.
Pertama adalah Rudal EXOCET MM40 B-Ill yang ditembakkan dari KRI RE Martadinata (KRI REM)-331 sebagai penembak utama dan KRI John Lie (KRI JOL)-358 sebagai penembak cadangan.
Kemudian kedua, yakni Rudal C-802, akan ditembak dari KRI Yos Sudarso (KRI YOS)-353 sebagai penembak utama dan KRI Abdul Halim Perdanakusuma (KRI AHP)-355 sebagai cadangan.
Sedangkan ketiga, yakni Rudal C-705, yang akan ditembakkan dari KRI Tombak (KRI TOK)-629 sebagai penembak utama dan KRI Sampari (KRI SPR)-628 sebagai penembak cadangan.
Obyek yang akan dijadikan sasaran atau target penembakan ketiga rudal tersebut adalah eks KRI Slamet Riyadi (KRI SRI)-352 yang masuk ke jajaran TNI AL sejak tahun 1987 dan tidak operasionalkan lagi oleh TNI AL sejak Agustus 2019 lalu.
Sedangkan untuk spesifikasi ketiga rudal yang akan ditembakkan tersebut, antara lain Rudal SSM Exocet MM40 Block 3 merupakan rudal yang memiliki kecepatan 0,93 mach, dengan jarak Jelajah 6,5-97 NM dan tinggi jelajah hingga 9 M.
Rudal C-802 memiliki kecepatan 0,9 mach, dengan jarak jelajah 5.4-64.7 NM dan tinggi jelajah hingga 20 M. Serta, Rudal C-705 yang memiliki kecepatan 0,8 mach, dengan jarak jelajah 6-70 NM dan tinggi jelajah hingga 20 M.
Dalam latihan peperangan laut, sampai dengan saat ini TNI AL telah melaksanakan 3 kali penembakan rudal dalam semester terakhir.
Hal ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan satuan-satuan TNI AL dalam melaksanakan operasi militer perang. Juga, sebagai sarana dalam uji doktrin peperangan TNI, serta melatih meningkatkan interoperabilitas antar kekuatan dan alutsista TNI yang telah dilaksanakan pembangunan dan pengembangan kekuatan pertahanan sampai dengan saat ini.
Sebelum manuver lapangan, kagiatan didahului dengan pelaksanaan Geladi Posko. Yakni, metode latihan taktis tanpa pasukan yang bertujuan memelihara dan meningkatkan prosedur hubungan komandan dan staf dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan operasi.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak pada tanggal 17-24 Juli 2023. Dimana Geladi Posko Kogabwilhan I, berada di Seskoal, Kogabwilhan II dilaksanakan di Sesko TNI dan Kogabwilhan III di Seskou. ***
Laporan: T1
Editorial: A1