Bicaraindonesia.id, Kendari – Menteri Sosial Tri Rismaharini meresmikan 26 unit rumah untuk korban kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (18/7/2023).
Para korban kebakaran berjumlah 80 jiwa ini, merupakan pahlawan sampah yang bermukim di kawasan TPA Puuwatu, Kendari. Laporan tentang korban kebakaran di TPA Puuwatu, dikatakan Mensos, bukan kali pertama ia terima.
“Kasus (kebakaran) ini sudah ketiga kali. Awalnya, mereka meminta tenda. Tapi, saya bilang, karena ini sudah berkali-kali terbakar, maka rumahnya yang harus diperbaiki,” kata Mensos Risma saat peresmian di Kota Kendari, seperti dikutip dalam keterangan resminya pada Kamis (20/7/2023).
Mensos menyebut bantuan yang diserahkan ini merupakan langkah responsif pemerintah dalam membantu meringankan beban para pahlawan sampah di TPA Puuwatu.
“Bantuan ini merupakan stimulan. Memang korbannya segitu, jadi kami sesuaikan (bantuannya) dengan jumlah korban,” ucapnya.
Mantan Wali Kota Surabaya itu berharap, masyarakat penerima bantuan tidak melihat bantuan rumah yang diberikan dalam bentuk benda. Namun representasi untuk melahirkan karya agar mereka senantiasa merawat dan menjaganya.
“Jika penghuninya tidak melihat bangunan ini hanya sebagai benda, maka mereka bisa produktif, menghasilkan karya dari sana. Contohnya, anak-anak sehat dalam tumbuh kembangnya, yang pada akhirnya bermuara juga pada kesejahteraan mereka,” ujar Mensos Risma.
Senada pernyataan Mensos, pengamat sosial Imam Prasodjo, yang turut hadir pada kesempatan itu menekankan pentingnya melihat rumah bukan hanya sebagai sebuah bangunan.
“Tadi Bu Risma mengatakan bahwa ini is not a house yang diharapkan, but is a home. Jadi, house itu ‘kan sekedar bangunan, tapi home itu adalah tempat pulang,” kata Imam.
Poin menarik baginya adalah saat nanti muncul pengorganisasian, semangat kebersamaan, menjadi komunitas responsif dan menjadi sebuah stimulan yang tidak hanya sekedar bangunan. Menurutnya, tanpa pengorganisasian, negeri ini kesulitan untuk berkembang.
Sebelumnya, sebanyak 26 unit bangunan rumah yang dihuni 80 jiwa di kawasan TPA Puuwatu, Kendari ludes dilalap si jago merah pada Kamis (9/6/2022) lalu. Api diduga bersumber dari salah satu rumah yang lupa mematikan obat nyamuk.
Bantuan yang diserahkan untuk pembangunan 26 unit rumah bagi korban kebakaran di Kota Kendari bernilai Rp4,5 miliar. Selain bantuan bangunan rumah, Mensos juga melengkapi rumah dengan bantuan berupa perabotan rumah tangga untuk masing-masing rumah tersebut.
Bantuan perabotan rumah yang meliputi kasur, bantal, guling, sprei, kipas angin, kursi, dan meja plastik, tikar, perlengkapan dapur, peralatan makan, dispenser, dan galon bernilai Rp156 juta, disalurkan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial (Kemensos) RI, yaitu Sentra “Meohai” di Kendari.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu menyampaikan terima kasih kepada Kemensos atas perhatiannya untuk masyarakat Kota Kendari. Khususnya mereka yang tinggal di kawasan TPA Puuwatu, dalam wujud bangunan rumah.
Ia menyatakan akan melanjutkan bantuan yang telah diawali Kemensos dalam bentuk sarana dan prasarana pendukung di kawasan tersebut. Seperti jalan dan fasilitas pendukung lainnya.
“Tentu kami berharap masyarakat yang menerima bantuan stimulan ini bisa merawat dan memelihara bangunan yang sudah disiapkan ini,” pungkasnya. ***
Editorial: B1
Source: Humas Kemensos