Bicaraindonesia.id, Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi meminta Amerika Serikat untuk ikut serta menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.
Hal itu disampaikan Retno Marsudi saat memimpin bersama di pertemuan ASEAN – US Post-Ministerial Conference dengan Menlu AS Antony Blinken , di Jakarta, Jumat (14/7/2023). Pertemuan ini merupakan rangkaian dari dari ASEAN Ministerial Meeting (AMM) ke-56 yang digelar di Jakarta pada 10-14 Juli 2023.
Retno Marsudi mengatakan, tahun ini ASEAN mulai mengarusutamakan implementasi Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) dengan semua mitra, termasuk AS. Pendekatan strategis dan kebiasaan dialog harus selalu dijunjung tinggi oleh ASEAN dan AS.
“Kami percaya AS akan terus mendukung sentralitas ASEAN dan memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan. Kolaborasi adalah satu-satunya kompas menuju arsitektur kawasan inklusif,” kata Retno dalam keterangannya, seperti dikutip melalui laman Infopublik pada Sabtu (15/7/2023).
Retno menyebut bahwa ASEAN terbuka bagi semua negara yang ingin meningkatkan interaksi dengan Indo-Pasifik.
Karena itulah AOIP dibuat, sebagai upaya bersama, untuk mendorong kerja sama konkret yang bermanfaat bagi rakyat di empat area prioritas, yaitu maritim, konektivitas, SDGs, dan ekonomi. Area kerja sama ini serupa dengan yang ada di Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-AS.
“Empat area yang melambangkan kepentingan kita bersama dan menyatukan, bukan memecah belah kita. Empat area yang bukan hanya memperkuat ikatan di Indo-Pasifik tapi juga meningkatkan kepercayaan. Oleh karena itu, dukungan AS terhadap AOIP sangat krusial,” kata Retno.
Retno menegaskan, perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik menjadi kepentingan bukan hanya kawasan tetapi juga dunia. Sebagai mitra strategis komprehensif ASEAN, AS berperan penting mewujudkan hal ini. “ASEAN ingin AS menjadi net kontributor penting di Indo-Pasifik,” ujar Retno.
Dalam pertemuan, negara-negara ASEAN mengapresiasi komitmen AS untuk meningkatkan kerja sama konkret ASEAN-US Comprehensive Strategic Partnership, termasuk dukungan implementasi AOIP.
Pertemuan menekankan perlunya mengintensifkan kerja sama ekonomi melalui peningkatan interaksi kalangan bisnis, peningkatan kapasitasi UMKM, pembangunan infrastruktur untuk konektivitas, dan kerja sama teknologi digital. Dibahas pula pentingnya kerja sama di bidang perubahan iklim dan transisi energi, termasuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Sementara itu, Menlu AS Antony Blinken menegaskan dukungan terhadap sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.
Sebelumnya, ASEAN mengundang AS untuk mengaksesi Protokol Trakat SEANFWZ, untuk menciptakan kawasan yang bebas nuklir.
Pertemuan mengadopsi Annex to the Plan of Action of ASEAN-US (2021-2025) yang berisi komitmen kerja sama baru untuk mengimplementasikan Kemitraan Strategis Komprehensif.
Fokus kerja sama adalah maritim, ekonomi, konektivitas, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs. Pertemuan juga sepakati pembentukan ASEAN-US Center untuk diadopsi pada KTT ASEAN-AS di Jakarta bulan September 2023. ***
Editor: B1
Source: InfoPublik