Bicaraindonesia.id, Lumajang – Jumlah pengungsi bencana banjir akibat cuaca ekstrim di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terus bertambah di sejumlah titik pengungsian.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang dibantu TNI Polri dan pemerintah setempat serta para relawan, terus melakukan pemenuhan kebutuhan pokok para pengungsi.
Mengutip laman resmi lumajangkab.go.id pada Sabtu, 8 Juli 2023 menerangkan, bahwa dari data yang berhasil dihimpun per Jumat 7 Juli 2023, pada pukul 23.00 WIB jumlah pengungsi mencapai 493 yang tersebar di beberapa titik pengungsian.
“Penanganan pengungsi di beberapa tempat sudah terkendali. Dapur umum juga sudah dipersiapkan,” kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Sabtu (8/7/2023) dini hari.
Bupati yang lekat disapa Cak Thoriq itu juga menjelaskan, bahwa setelah menetapkan status darurat bencana, pihaknya akan segera mengkoordinasikan langkah pemulihan sejumlah infrastuktur yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir.
“Langkah berikutnya, pemulihan kedaruratan infrastruktur, pembersihan longsoran, penanganan tanggul yang tergerus, dan normalisasi listrik,” terang dia.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian PU PR sebagai langkah perbaikan dan rekonstruksi.
“Terkait dengan rekonstruksi beberapa infrastruktur yang rusak, akan segera dilakukan assessment dan segera dikoordinasikan dengan Kementrian PUPR,” imbuhnya.
Terjunkan Dua Alat Berat Tangani Longsor di Jalur Piket Nol Lumajang
Tanah longsor yang terjadi di KM 58 Jalur Piket Nol, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro telah mematikan sementara arus lalu lintas sejak Jumat (7/7/2023) kemarin.
Banyak truk dan kendaraan pribadi terjebak di wilayah Kecamatan Pronojiwo, lantaran tidak bisa putar balik ke arah Malang akibat jembatan di perbatasan Lumajang – Malang terputus.
Pemkab Lumajang melalui BPBD menerjunkan dua alat berat untuk mengevakuasi material longsoran yang menutup seluruh badan jalan di KM 58 Piket Nol. Juga satu mobil Damkar untuk membersihkan material lumpur yang ada di jalan.
“Ini cuaca sedang lumayan baik, kita lakukan percepatan untuk membuka akses jalan ke Lumajang, Ini banyak kendaraan yang sampai menginap. Kita prioritaskan itu dulu untuk melintas,” terang Cak Thoriq
Sementara, untuk penanganan sejumlah infrastruktur yang rusak, pemerintah akan melakukan upaya darurat sembari menunggu kebijakan yang bisa dilakukan perbaikan secara permanen.
“Untuk beberapa jembatan yang rusak kita upayakan untuk jembatan non permanen, tanggul yang jebol kita tangani dulu supaya air yang masih mengalir tidak membahayakan warga,” jelas dia. ***
Editorial: A1
Source: Kominfo Lumajang