Bicaraindonesia.id, Karanganyar – Pembangunan jalan tol Solo – Yogyakarta – YIA Kulon Progo di wilayah Jawa Tengah, saat ini sedang berlangsung. Tol yang melintas tiga daerah Jateng yaitu Karanganyar, Boyolali, dan Klaten tersebut, siap menjadi akses untuk mengembangkan ekonomi masyarakat setempat.
Coorperate Communication PT Jogjasolo Marga Makmur, Ahmad Izzi mengatakan, adanya jalan tol ini akan mengembangkan kawasan yang dilalui jalan tol.
“Ada kawasan industri, wisata, pertanian, pendidikan. Di Solo misalnya, atau di Klaten yang banyak kulinernya. Banyak yang bisa dituju masyarakat jika jalan tol ini sudah beroperasi nantinya,” kata Izzi, saat meninjau pengerjaan tol di Colomadu, Karanganyar, Jumat (23/9/2022).
Menurut dia, keberadaan tol diharapkan bisa membangkitkan kawasan yang ada di sekitarnya. Dari sejumlah kajian, tol nanti akan berdampak pada perkembangan wilayah yang ada di sekitar jalan tol.
Ia menerangkan bahwa salah satu manfaat dibangunnya jalan tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo ini adalah dapat mengintegrasikan wilayah Jateng sampai DIY. Sekarang, masyarakat yang ingin bepergian memiliki banyak alternatif. Bisa lewat darat naik kendaraan sendiri, bus, kereta api, atau pesawat.
Dengan adanya jalan tol ini, maka masyarakat yang akan menggunakan moda penerbangan juga ada banyak pilihan tujuan. Bisa dari Solo karena ada jalan tol yang sudah mempercepat, memperlancar, dan membuat nyaman masyarakat. Sehingga tidak menutup kemungkinan banyak maskapai yang menambah penerbangan melalui Solo itu akan meningkat.
“Harapannya ada sinergi positif antara transportasi yang ada. Baik KA, penerbangan dan lainnya,” ujar Izzi.
Ia juga menyebutkan bahwa PT Jogjasolo Marga Makmur merupakan badan usaha jalan tol yang dipercaya pemerintah untuk menyelenggarakan jalan tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo sepanjang 96,57 km. Menurut dia, data per tanggal 14 September 2022, progres konstruksi seksi 1 mencapai sekitar 21,88 persen.
Perwakilan PT Adhi Karya, Ismail Hidayat menambahkan, pihaknya menang kontrak dan mengerjakan tol dari STA 0 sampai STA 22.300 atau sepanjang 22 km.
“Desain tol ada dua jalur cepat. Masing-masing jalur ini ada lajur cepat selebar 3,6 meter, bahu jalan selebar 3 meter dan bahu dalam selebar 1,5 meter,” kata dia.
Untuk tipe bangunan dan konstruksinya ada dua. Yakni, elevated (tol layang) dan at grade yaitu timbunan. Agar pekerjaan sesuai target, pihaknya saat ini melakukan pekerjaan timbunan. “Kita juga mengerjakan pengecoran untuk saluran maupun box, yang melewati jalan existing,” tandas dia. ***
Editorial: B1
Source: Diskominfo Jateng