Bicaraindonesia.id, Ponorogo – NDALEM Ndoro Tondo Winatan berubah menjadi galeri bersamaan pameran lukisan bertajuk Jejak Maestro. Sebanyak 100 lukisan karya 47 perupa dipajang di rumah kuno yang berada di Jalan HOS Tjokroaminoto Ponorogo tersebut.
Pameran lukisan tersebut berlangsung selama lima hari, yakni pada tanggal 3 – 7 Agustus 2022.
Saat itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko memborong dua lukisan karya Mas Poor Abdul Karim. Dua karya seni lukis aliran realisame itu bergambar Reog Ponorogo ukuran 150×240 centimeter dan Presiden Pertama Indonesia Soekarno yang sedang berorasi berdimensi 80×100 centimeter.
“Saya akan wajibkan semua kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Ponorogo mengoleksi lukisan dari pameran ini,’’ kata Sugiri Sancoko, usai membuka pameran, Rabu (3/8/2022) malam.
Kang Bupati – sapaan Bupati Sugiri Sancoko ingin menstimulasi perupa agar terus berkarya. Salah satu bentuk apreasi itu, dengan memajang dua lukisan karya Mas Poor Abdul Karim di ruang kerja bupati. Di ruang kerja masing-masing Kepala OPD juga akan terpampang lukisan. ‘’Saya memang suka lukisan dan pengagum Bung Karno,’’ ungkapnya.
Terpisah, Ketua Penyelenggaran Pameran, Titis Mursito mengungkapkan, puluhan perupa yang terlibat dalam pameran datang dari Jogja, Solo, Jombang, Madiun, dan Jakarta.
Rencana semula, kata dia, Mas Poor Abdul Karim yang diminta pameran tunggal di Ndalem Ndoro Tondo Winatan. Namun, pelukis kawakan itu tidak bersedia.
“Memilih pameran bersama untuk memberi kesempatan perupa muda Ponorogo menunjukkan karya mereka di Grebeg Suro,’’ terang Titis.
Penyelenggara akhirnya memilih tema Jejak Maestro. Mas Poor Abdul Karim tergolong maestronya perupa Ponorogo. Setiap mengikuti pameran di sejumlah daerah, nama Ponorogo selalu terbawa. Selama pameran lukisan berlangsung, sejumlah seniman musik juga ikut menghibur pengunjung. ***
Editorial: C1
Source: Pemkab Ponorogo