Bicaraindonesia.id, Surabaya – Dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur getol mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan sekitar. Langkah tersebut salah satunya diimplementasikan melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung pada tanggal 17-18 Mei 2022.
Dalam kegiatan itu, mahasiswa UPN Veteran Jatim membangun kesadaran lingkungan dengan menciptakan produk melalui pemanfaatan Limbah Bersama Warga Rejosari, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya.
Kegiatan pengabdian dengan tema “Membangun Kesadaran Lingkungan dengan Menciptakan Produk Melalui Pemanfaatan Limbah” tersebut, berlangsung di Balai RW 03 Rejosari, Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya.
Dosen UPN Veteran Jatim, Wiwik Handayani mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran warga terhadap kesehatan, kebersihan, dan keharmonisan lingkungan. Khususnya di wilayah RW 03 Rejosari, Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya.
“Selain itu bertujuan pula untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana mengelola lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar,” kata Wiwik Handayani melalui keterangan tertulisnya, Jumat (3/6/2022).
Tak hanya itu, Wiwik Handayani juga menyatakan, pengabdian ini juga untuk membangun kreatifitas dan inovasi masyarakat. Tentunya dalam upaya mendukung terciptanya lingkungan bersih tanpa limbah dengan menciptakan produk baru berbahan dasar limbah.
“Yang paling penting adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam hal gotong-royong, bersama-sama memiliki gagasan baru agar lingkungan bebas limbah, asri, dan sejahtera,” ujarnya.
Di waktu yang sama, Sri Suryani Yuprapti Dosen UPN Veteran Jatim yang juga terlibat dalam pengabdian masyarakat ini menerangkan, bahwa realisasi kegiatan tersebut menggunakan tiga tahapan.
Untuk tahap pertama adalah persiapan. Dalam tahap ini, Sri Suryani menyebut, jika tim pengabdian UPN Veteran Jatim melakukan kunjungan tempat mitra untuk menggali informasi maupun menyiapkan instruktur pelatihan serta alat dan bahan yang akan digunakan.
“Kemudian untuk tahap kedua adalah pelaksanaan. Dimana tim pengabdian melakukan kunjungan lapangan atau penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan, produktivitas, kreasi dan inovasi produk dari limbah,” tuturnya.
Kegiatan penyuluhan ini, kata dia, sekaligus dilanjutkan dengan aksi lapangan berupa pembuatan perlengkapan rumah tangga yang terbuat dari limbah dari kain perca. Seperti di antaranya memanfaatkan limbah untuk keset, jampel, dan sospeso. “Kegiatan pembuatan produk dipandu langsung oleh instruktur, dosen, dan mahasiswa,” tambahnya.
Sementara untuk tahap ketiga adalah evaluasi. Sri Suryani menerangkan, bahwa dalam tahapan ini seluruh kegiatan dilakukan evaluasi hasil pelatihan secara langsung. “Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan keberhasilan membuat produk sampai selesai,” sambungnya.
Sementara itu, Zumrotul Fitriyah, Dosen UPN Veteran Jatim yang turut andil dalam kegiatan ini mengungkapkan, bahwa antusiasme, semangat dan kemampuan peserta pelatihan juga menjadi poin penting dalam keberhasilan pengabdian masyarakat yang disajikan oleh tim pengabdian.
“Tidak cukup membuat produk saja, namun wawasan teknologi dan bagaimana cara memasarkan produk juga menjadi hal yang tak dari pelaksanaan pengabdian,” kata Zumrotul Fitriyah.
Ia menilai, jika digital marketing adalah salah satu strategi yang disarankan untuk memecah kebuntuan masyarakat pada proses pemasaran yang dianggap sebagai tantangan terbesar setelah produk diciptakan. Melalui pengabdian ini, diharapkan masyarakat mampu meningkatkan perekonomian sekaligus memelihara lingkungan.
“Potensi besar telah terendus, dan tidak menutup kemungkinan kegiatan ini ke depannya menjadi sub sektor ekonomi kreatif yang menjadi tumpuan warga Rejosari khususnya dan Surabaya pada umumnya,” tutupnya. ***