Bicaraindonesia.id – Negara Indonesia siap berkontribusi untuk upaya perdamaian Rusia-Ukraina. Hal itu sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui media sosial instagram pribadinya @jokowi pada Jumat (29/4/2022) malam.
Presiden Jokowi mengungkapkan, sebelumnya ia telah berkomunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu 27 April 2022, pukul 15.00 WIB. Dari komunikasi tersebut, ia memperoleh informasi terkait situasi terbaru di Ukraina.
“Dari Presiden Zelenskyy, saya memperoleh informasi mengenai perkembangan situasi saat ini di Ukraina. Selain itu, ada berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia,” kata Presiden Jokowi dikutip melalui media sosial instagram @jokowi pada Jumat (29/4/2022).
Namun demikian, Presiden Jokowi menegaskan, bahwa konstitusi dan prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain. Akan tetapi, ia menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
“Saya menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan seraya berharap agar perang segera berakhir dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan,” ungkap Kepala Negara.
Dalam komunikasi tersebut, Presiden Jokowi juga mengundang Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy untuk hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Selain menghubungi Presiden Ukraina, Kepala Negara juga berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis 28 April 2022 malam.
“Saya juga melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Presiden Putin juga memberikan update mengenai situasi di Ukraina, termasuk proses negosiasi yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina,” kata Presiden Jokowi.
Dalam postingannya melalui instagram tersebut, Kepala Negara juga kembali menekankan pentingnya perang segera diakhiri dengan damai. Dan, Indonesia siap berkontribusi untuk upaya perdamaian tersebut. “Presiden Putin juga menyatakan kesediaan untuk menghadiri undangan KTT G20,” ujar Presiden Jokowi.
Sebagai pemegang mandat Presidensi G20 tahun 2022, Presiden Jokowi menegaskan, bahwa Indonesia ingin menyatukan G20, jangan sampai ada perpecahan.
“Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia,” tutup Presiden Jokowi. (A1)