Bicaraindonesia.id – Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, menjadi salah satu pusat pengembangan wirausaha di Indonesia yang akan difokuskan untuk mencetak para pengusaha baru.
Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut, UB bersama empat universitas di Eropa dan enam Universitas Indonesia mendorong munculnya wirausaha muda melalui “Partnership Growing Indonesia – A Triangular Approach” (GITA Project).
Wakil Direktur I Badan Inkubator Wirausaha (BIW), Dr. Setyono Yudo Tyasmoro MS mengatakan, dengan bergabungnya UB di GITA Project banyak manfaat yang didapat, salah satunya adalah meningkatkan jaringan internasional sehingga diharapkan bisa menaikkan peringkat UB.
Selain itu, manfaat lain yang didapat yakni, meningkatkan pengelolaan inkubator wirausaha melalui workshop-workshop yang diselenggarakan baik di Indonesia maupun di Eropa, dan berguna untuk pengembangan tenant dalam bidang IT.
“Melalui program GITA Project, perguruan tinggi yang bergabung mendapatkan bantuan pendanaan masing-masing Rp 650 juta dari Erasmus Huis yang bisa digunakan untuk merevitalisasi peralatan kantor seperti Smartboard, video conferencing, large display Signage Digital, laptop, Samsung Galaxy tab, dan lain-lain yang sangat berguna untuk alat melatih wirausaha-wirausaha baru,” kata Yudo.
Sementara itu, Wakil Direktur II BIW, Wahdiyat Moko mengatakan, ke depan BIW akan menjadi market place seperti lazada dan bukalapak yang akan menjual produk-produk binaan BIW secara online. Saat ini, BIW sendiri sudah mempunyai 90 tenat yang sedang dibina. Dari 90 tenant tersebut, lima tenant berkantor di BIW UB.
Bagi para tenant yang berkantor di BIW UB ini, juga terdapat co-working space yang meliputi beberapa fasilitas seperti, ruang kerja/kantor, ruang rapat, cafe dan tempat display produk. “Selain itu, para tenant tersebut juga mendapat pendampingan dari lima staff BIW,” katanya.
Kelima tenant yang sudah berkantor di BIW itu, yaitu sambel leo, keju mozzarela sizzu, phi.co, loakin go, dan PPCM ELBIMON alat penghemat listrik dengan sistem android. Kelima tenant ini mendapat pendanaan hibah PPBT Kemenristekditi sebesar Rp 2 milyar pada tahun 2019.