Bicaraindonesia.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan Pemprov Jatim bersama Pemerintah Kabupaten, mengerahkan semua sumber daya untuk memastikan banjir Pamekasan bisa segera surut.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan segera surut sehingga warga bisa kembali melakukan aktivitas dengan normal,” kata Gubernur Khofifah saat meninjau Desa Sudemangan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Rabu (2/3/2022).
Seperti diketahui, Hujan deras di Kabupaten Pamekasan sejak Selasa (1/3) dini hari menyebabkan Sungai Kloang dan Kali Semajid meluap. Akibatnya, sejumlah ruas jalan protokol terendam banjir dan 6.329 kepala keluarga (KK) terdampak.
Adapun daerah terdampak banjir, antara lain, Kelurahan Jungcangcang, Parteker, Kolpajung, Petemon, Gladak Anyar, Kangenan, dan Barurambat Kota. Banjir kali ini juga terjadi di sejumlah titik di Kecamatan Pademawu, Palengaan, Proppo, dan sebagian di Kecamatan Galis.
Gubernur Khofifah mengungkapkan, Pemprov Jatim memfungsikan dua pompa air untuk mengalirkan genangan air ke sungai. Selain itu, satu unit eskavator disiagakan untuk membersihkan dan mengevakuasi material sisa banjir. Bahkan, eskavator tersebut juga difungsikan untuk mengeruk sedimentasi yang terjadi di sungai.
“Kami berharap debit air sungai bisa kembali normal sehingga air yang menggenangi rumah-rumah warga bisa disedot dan dialirkan ke sungai,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga memuji Pemkab Pamekasan yang dinilainya sigap dan responsif terhadap situasi banjir yang terjadi. Pemkab bersama sejumlah elemen masyarakat segera mendirikan dapur umum untuk menyediakan kebutuhan permakanan bagi pengungsi dan yang terdampak.
Di antaranya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI) serta bantuan dari anggota Forum Relawan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Dapur umum tersebut menyediakan 1.500 bungkus paket makanan yang terbagi dalam tiga sesi yakni pagi, siang, dan malam.
“Terima kasih atas gerak cepat dan kegotong-royongan seluruh elemen masyarakat. Bencana sebesar apapun akan terasa lebih ringan jika kita saling tolong menolong dan gotong royong,” ujarnya.
Menurut dia, kehadiran dapur umum sangat bermanfaat bagi masyarakat terdampak banjir. Mengingat, genangan banjir sangat menyulitkan warga untuk memasak.
Dalam kesempatan tersebut, gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap siaga dan waspada lantaran berdasarkan informasi dari BMKG,
musim penghujan masih akan berlangsung hingga bulan April – Mei 2022.
“Tetap waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor,” pesan dia.
Sementara itu, Camat Pamekasan Rahmat Suroso menyampaikan, saat ini dapur umum terbagi di Kecamatan Pamekasan dan balai kelurahan yang terdampak agar mampu mampu mengcover keseluruhannya.
Dia menjelaskan, jumlah masyarakat terdampak di Pamekasan sebanyak 4.612 KK atau 10.371 jiwa. Sementara di desa Pademangu ada 6 desa dan 1 kelurahan rata-rata 3.500 jiwa.
“Jadi total ada 13.721 jiwa. Kami berupaya untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Apalagi dukungan dari Pemprov Jatim semakin menguatkan kami membantu masyarakat terdampak,” tuturnya. (SP/HD1/A1)