Bicaraindonesia.id – Indonesia melakukan perjanjian kerja sama kontrak pembelian 6 pesawat tempur Rafale antara Kabaranahan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dengan Dassault, perusahaan dirgantara asal Prancis. Kerja sama ini sebagai awal dari kontrak yang lebih besar untuk 36 pesawat tempur Rafale berikutnya.
Kerja sama ini ditandai dengan pertemuan bilateral antara Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto bersama Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis H.E. Mrs. Florence Parly beserta kedua delegasi di Kemhan, Jakarta, pada Kamis (10/2/2022) lalu.
“Sebagaimana diketahui Indonesia dan Prancis telah menjalin kerjasama pertahanan cukup lama sejak 1950. Dan saat ini, status hubungan bilateral kita di bidang pertahanan berada dalam status tertinggi, yaitu kita telah menandatangani Persetujuan Kerja sama Pertahanan / Defence Cooperation Agreement (DCA) pada 28 Juni 2021. Tentunya ini butuh ratifikasi dari parlemen kita untuk bisa dilaksanakan dengan baik,” kata Menhan Prabowo sebagaimana dikutip melalui keterangan tertulisnya, Minggu (13/2/2022).
Sementara itu, Menteri Angkatan Bersenjata Prancis H.E. Mrs Florence Parly mengatakan, kunjungannya ini menjadi kesempatan untuk berbicara dengan Menhan Prabowo Subianto tentang berbagai program alutsista yang ingin dikembangkan Indonesia dengan dukungan Prancis dan Industri Pertahanan Prancis. Prancis bertekad mendukung secara aktif program-program strategis besar Indonesia dan mendukung pengembangan industri pertahanan Indonesia yang solid.
“Indonesia yang menjatuhkan pilihan untuk menggunakan Pesawat Rafalle menunjukkan kepercayaan Indonesia kepada Prancis dan menjadi bukti bahwa kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan dinamis. Penandatanganan kontrak antara Indonesia dan Prancis yang baru saja dilaksanakan ini merupakan tahap penting dalam proses pengadaan alutsista Indonesia, dan Prancis berharap kontrak kerjasama ini dapat diaktifkan sesegera mungkin,” ujar Menteri Parly.
Dalam pertemuan bilateral di Kemhan, kedua delegasi juga membahas peningkatan kerja sama pertahanan antara kedua Negara. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan pertahanan bilateral antara Indonesia dan Prancis di masa mendatang.
Di samping itu, Keman RI juga menyambut baik rencana pengembangan mekanisme kerjasama 2+2 antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan kedua negara untuk peningkatan kerjasama kerja sama bilateral.
Sebagai diketahui, Indonesia dan Prancis telah menjalin kerja sama pertahanan yang kuat, khususnya di bidang alutsista. Kerja sama pertahanan di bidang pendidikan dan pelatihan antara lain, kegiatan program pertukaran kunjungan, rencana kunjungan marinir Indonesia ke Kaledonia Baru, serta lebih dari 300 personel militer Indonesia telah menyelesaikan program pendidikan dan pelatihan di Prancis. (A1)
