Bicaraindonesia.id – Indonesia Off-Road Federation (IOF) 2×1 Pengda Jawa Timur, menyelenggarakan kejuaraan Jungle Race sesi I pada 14 – 16 Februari 2020.
Kejuaraan off-road yang berlangsung di Kaliandra Resort, Prigen Pasuruan Jatim ini, diikuti sekitar 140 rider dari seluruh Nusantara dan mancanegara.
Ketua Penyelenggara IOF 2×1 Pengda Jatim, Halim mengatakan, kejuaraan Jungle Race yang diadakan IOF 2×1 Pengda Jatim ini merupakan yang pertama. Setidaknya ada 140 peserta dari seluruh nusantara yang mengikuti kejuaraan ini.
“Kita (awal) targetkan hanya 90 rider (peserta), ternyata pesertanya cukup banyak,” kata Halim saat ditemui di sela acara, Sabtu (15/2/2020).
Ia menjelaskan, ada tiga kelas yang dilombakan dalam kejuaraan kali ini. Yakni, Built Up Open, Local Open dan Veteran Open. Masing-masing peserta memperebutkan juara 1, 2 dan 3, dengan total hadiah uang tunai Rp 50 juta.
“Untuk event ini ada tiga kelas, masih sambil kita kembangkan untuk kelanjutannya nanti,” katanya.
Kendati demikian, Halim menyatakan, bahwa event ini ke depan akan rutin digelar dalam setiap tahunnya. Bahkan, pihaknya berencana mengagendakan event ini dapat berlangsung tiga kali dalam satu tahun.
“Mudah-mudahan acara ini nanti akan berkelanjutan dalam setiap tahunnya. Dalam satu tahun mungkin akan kita agendakan tiga kali,” terangnya.
Menariknya, pada kejuaraan kali ini, terdapat dua track atau rute yang harus dilalui para peserta. Masing-masing track ini memiliki panjang sekitar 25 – 30 kilometer. Kedua track ini berada di lereng Gunung Ringgit dan Arjuno dengan medan berupa tanjakan, turunan, hingga melewati jalur bebatuan.
Di samping event Jungle Race, panitia penyelenggara juga menyisipkan kegiatan bakti sosial berupa pemberian santunan kepada kaum dhuafa. Pihaknya berharap, dengan adanya event ini masyarakat setempat juga mendapatkan manfaat.
“Acara ini kita juga menyisipkan dengan acara bakti sosial berupa santunan dengan lingkungan (masyarakat) di sini, masyarakat yang akan menerima manfaat dari kegiatan ini,” tuturnya.
Salah satu peserta yang mengikuti kejuaraan ini adalah Mansyur asal Malang. Ia bersama kedua rekannya mengakui, bahwa jalur yang disediakan pihak penyelenggara memang sangat fantastis dan menantang. “Jalurnya Oke,” kata Mansyur.
Namun begitu, ia juga berpesan kepada pihak penyelenggara, agar untuk event selanjutnya lebih banyak menyiapkan sweeper serta petugas penjaga lintasan atau marshall. Pasalnya, dari pengalaman dia, banyak rider yang salah masuk jalur.
“Tadi banyak yang salah jalur sekitar 80 orang, termasuk saya. Ada yang seharusnya ke kiri saya ngikutin yang di depan itu ke kanan, jadi salah jalur. Mungkin (ke depan) marshall hampir di setiap tikungan ada yang standby satu-satu,” terangnya.
Selain peserta dari nusantara, ternyata adapula rider yang datang dari Kota London, Inggris. Selama menjadi rider, Louis (27), mengakui baru pertama kali mendapatkan jalur ekstrem seperti ini.
“Ini adalah pertama kali saya mendapatkan jalur seperti ini,” katanya.
Dalam tiga kelas yang dilombakan, akhirnya pihak panitia memutuskan para pemenang. Untuk kelas Local Open, juara 3 diraih Muhamad Durorul Asror, juara 2 Maidin dan juara 1 berhasil diraih Muh Al Mutaqin.
Sedangkan untuk kelas Veteran Open, juara 3 diraih Warid Ilham, juara 2 Eko Santoso dan Juara 1 Sumantri Eko Saputro.
Sementara itu, untuk kelas Build Up Open, juara 3 diraih Muhammad Ridho, juara 2 diraih Herjuno Tri Hutomo dan juara 1 diraih Wawan Kadri.
Penulis: A1