Bicaraindonesia.id – TNI Angkatan Laut pantang surut membantu pemerintah dalam membentuk herd immunity rakyat Indonesia untuk melawan Covid-19. Setelah di Lamongan, TNI AL melalui Komando Armada II kembali menggelar serbuan vaksinasi.
Kali ini, serbuan vaksinasi menyasar masyarakat maritim di wilayah Perak Surabaya yang dilaksanakan di kawasan Niaga Jalajaya, Sabtu (17/7/2021).
Antusiasme masyarakat mengikuti vaksinasi ini cukup tinggi. Vaksin Sinovac yang diberikan dengan target awal untuk 1000 jiwa selama dua hari, yakni tanggal 17-18 Juli 2021, bertambah menjadi 1.300 orang. Mereka terdiri dari 800 masyarakat maritim, dan 500 dari INSA (Indonesian National Shipowners’ Association).
Untuk sasarannya, adalah para pekerja di Pelabuhan Perak, pekerja sektor maritim lainnya, dan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Perak.
Panglima Koarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto mengungkapkan, kegiatan ini merupakan instruksi Presiden Joko Widodo untuk percepatan vaksinasi dengan target 1 juta vaksin per hari. Ini sebagai upaya mengantisipasi dan menghadapi Covid-19.
Untuk mencapai target tersebut, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, kemudian menginstruksikan seluruh jajaran TNI AL agar melaksanakan perintah Presiden Joko Widodo melalui serbuan vaksinasi dengan sasaran utama masyarakat maritim.
“Karena membina kekuatan maritim menjadi kewajiban dari TNI AL dalam mendukung program pembangunan nasional. Akan tetapi dari wilayah maritim juga menjadi pintu masuk bagi virus Covid-19 untuk berkembang,” kata Panglima dalam keterangan tertulis yang diterima Bicaraindonesia.id, Sabtu (17/7/2021).
Selain Koarmada II, pangkalan utama TNI AL jajaran Koarmada II juga serentak melaksanakan serbuan vaksinasi Covid-19. Seperti yang berlangsung di Surabaya, Makassar, Kupang, di Manado hingga Tarakan.
Dalam tinjauannya itu, Panglima Koarmada II juga berpesan kepada peserta vaksinasi di Jalajaya agar mereka tetap melaksanakan disiplin protokol kesehatan walaupun sudah divaksin.
“Yang pertama adalah menggunakan masker dimanapun berada. Kemudian jaga jarak dimanapun tempatnya, dan rajin mencuci tangan dengan sabun. Vaksinasi ini tidak harap dan juga tidak menyebabkan kematian, termasuk penggunaan masker tidak dilarang oleh agama dan bisa kita lihat dari para jemaah di masjidil haram yang selalu menggunakan masker dan menjaga jarak bahkan disarankan berwudhu di rumah,” terang Laksda Iwan.
Di samping itu, pihaknya juga meminta doa dan dukungan masyarakat agar tenaga kesehatan yang menjadi petugas vaksinator ini terus diberikan kesehatan. Sebab, tanpa mereka tidak akan bisa dilaksanakan vaksinasi.
Dalam serbuan vaksinasi yang berlangsung di Jalajaya ini, setidaknya ada sekitar 50 petugas vaksinator yang diterjunkan. Mereka terdiri dari 20 nakes dari Dinas Kesehatan Koarmada II, 20 Mahasiswa Stikes Hang Tuah Surabaya, dan pendukung lainnya sebanyak 10 orang. (A1)