Bicaraindonesia.id, Surabaya – Menjelang Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Surabaya, dukungan terhadap Arderio Hukom semakin menguat dari berbagai cabang olahraga (cabor).
Selain konsolidasi sejumlah cabor yang menyatakan mantap memilihnya, tokoh-tokoh olahraga seperti perwakilan FORKI dan IPSI Surabaya turut menilai Arderio sebagai sosok pemimpin muda yang berjejaring, visioner, serta memiliki komitmen kuat untuk memajukan ekosistem olahraga Kota Pahlawan.
Perwakilan FORKI Surabaya, Alexander Sasongko, menegaskan bahwa seluruh kandidat ketua merupakan putra-putri terbaik Surabaya, namun setiap cabor harus menentukan pilihan yang dianggap paling tepat.
“Semua calon ketua umum KONI Surabaya adalah putra-putri terbaik Kota Surabaya. Tapi hidup itu pilihan, dan kami harus memilih. Ini bagian dari penyegaran untuk KONI Surabaya,” ujar Alexander dalam keterangannya dikutip pada Sabtu (22/11/2025).
Menurut Alexander, konsolidasi dilakukan untuk memastikan seluruh cabor dapat satu suara dalam Musorkot mendatang.
“Malam ini kami berkoordinasi supaya besok benar-benar satu suara, satu tekad, satu rasa untuk mengusung Mas Arderio Hukom sebagai Ketua KONI periode 2025–2029,” tambahnya.
Dukungan cabor terhadap Arderio tidak lepas dari sikap terbukanya dalam menjalin komunikasi. Alexander menyebut banyak cabor yang awalnya belum mengenal Arderio, namun kemudian memberi penilaian positif setelah ia datang bersilaturahmi.
“Beliau sangat baik. Walaupun beberapa cabor belum kenal, Mas Arderio datang bersilaturahmi satu per satu. Dari silaturahmi itu muncul kesan positif sehingga banyak cabor mantap memilih beliau sebagai suksesor Pak Hoslih Abdullah,” jelasnya.
Ia meyakini Arderio mampu meneruskan capaian kepemimpinan sebelumnya sekaligus membawa pembaruan agar KONI menjadi organisasi yang semakin dekat dengan masyarakat Surabaya.
Dukungan juga datang dari perwakilan IPSI Surabaya, Cahyo Harjo Prakoso. Ia menilai Arderio sebagai figur dengan jejaring luas dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pemuda serta perkembangan olahraga modern.
“Surabaya ini kota maju. Maka pemimpinnya harus punya visi yang sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan pemuda, termasuk pengembangan olahraga,” ujarnya.
Cahyo mengungkap bahwa ia telah mengenal Arderio sejak lama. Keduanya pernah aktif bersama di KONI Jawa Timur dan bersahabat sejak masa kuliah.
“Saya tahu betul sepak terjang Mas Rio. Kalau diberi tugas, beliau sangat amanah dan bertanggung jawab. Pekerjaan akan diselesaikan sampai tuntas sesuai harapan pengurus dan anggotanya,” ungkapnya.
Cahyo menilai Arderio memiliki modal sosial dan jaringan yang penting untuk menghadapi tantangan dunia olahraga Surabaya ke depan, termasuk agenda besar pada 2027.
“Pengembangan olahraga tidak bisa hanya mengandalkan APBD atau iuran anggota. Membangun olahraga itu butuh banyak pihak, pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, komunitas. Dan sosok yang punya jaringan kuat itu ada pada Mas Arderio Hukom,” pungkasnya. (*/Dap/A1)


