Bicaraindonesia.id, Surabaya – Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak, Polda Jawa Timur, mencatat keberhasilan signifikan dalam pelaksanaan Operasi Sikat Semeru 2025.
Selama 12 hari pelaksanaan operasi, sejak 22 Oktober hingga 2 November 2025, polisi berhasil mengungkap puluhan kasus kejahatan yang meresahkan masyarakat.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Wahyu Hidayat, menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajarannya atas kerja keras selama operasi berlangsung.
“Operasi Sikat Semeru menargetkan kasus-kasus seperti pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), kejahatan jalanan seperti bajing loncat, penganiayaan, pengeroyokan antar perguruan silat, hingga penyalahgunaan senjata tajam,” jelas AKBP Wahyu Hidayat dalam konferensi pers di Mapolres Tanjung Perak, Selasa (4/11/2025).
Dalam operasi tersebut, Polres Tanjung Perak berhasil mengungkap 100 persen dari sembilan target operasi (TO) dengan menangkap 9 tersangka.
Selain itu, di luar target operasi, petugas juga berhasil menuntaskan 37 kasus tambahan dengan 45 tersangka, terdiri dari 43 pria dan 2 wanita.
Rincian kasus yang berhasil diungkap meliputi 18 kasus curanmor, 12 kasus curat, 10 kasus pencurian biasa (curbis), 2 kasus curah, 3 kasus kejahatan jalanan dan gangster, serta 1 kasus penyalahgunaan senjata tajam.

Dari pengungkapan tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti antara lain 1 unit mobil truk, 1 mobil minibus L300, 9 sepeda motor, 8 telepon genggam, perhiasan emas, 1 senjata tajam, serta uang tunai sebesar Rp4.095.000.
Kapolres menegaskan bahwa capaian ini menjadi bukti komitmen jajarannya dalam menekan angka kriminalitas di wilayah hukum Surabaya Utara.
“Kami terus berupaya menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif. Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada, menjaga keamanan diri dan harta benda, serta segera melaporkan setiap kejadian kriminal kepada pihak kepolisian,” ujarnya.
AKBP Wahyu juga mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif menjaga keamanan lingkungan.
“Sinergi antara masyarakat dan kepolisian sangat penting agar tindakan kriminal dapat dicegah sejak dini,” tandasnya. (*/Ark/A1)


