Bicaraindonesia.id, Surabaya – Pendaftaran calon Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Jawa Timur periode 2025–2029 resmi ditutup pada Selasa, 28 Oktober 2025. Hingga H-1 penutupan, baru satu kandidat yang mengembalikan berkas pencalonan, yakni Grace Evi Ekawati.
Anggota Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Perbasi Jatim, Miftahul Ulum, membenarkan bahwa hingga Senin (27/10/2025), pihaknya baru menerima satu berkas lengkap dari kandidat.
“Kami menerima pengembalian berkas formulir. Setelah diperiksa, berkasnya dinyatakan lengkap,” ujar Miftahul Ulum, Senin (27/10/2025).
Grace Evi Ekawati, yang akrab disapa Mama Evi, diketahui telah mengantongi dukungan 33 suara dari total 38 Perbasi kota/kabupaten se-Jawa Timur.
Sementara itu, dua pengurus daerah tidak memberikan dukungan karena masa kepengurusan telah habis, dan tiga lainnya memilih abstain.
Ketua TPP Perbasi Jatim, Vinsent Guido Lasakar, menjelaskan bahwa dua kepengurusan Perbasi di kabupaten yang masa jabatannya telah habis tidak memiliki hak memberikan dukungan.
“Kepengurusan yang sudah habis berasal dari Perbasi Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun. Sedangkan yang abstain yakni Kota Pasuruan, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Magetan,” ujarnya.
Dengan dukungan tersebut, Mama Evi telah memenuhi syarat minimal 15 dukungan suara untuk maju sebagai calon Ketua DPD Perbasi Jawa Timur.
Proses verifikasi dokumen dijadwalkan berlangsung pada 28–30 Oktober 2025, dan hasil seleksi administrasi akan diumumkan pada 30 Oktober 2025. Kandidat yang lolos akan dibawa ke Musyawarah Provinsi (Musprov) yang dijadwalkan pada 23 November 2025.
“Untuk dua anggota yang masa aktifnya habis tetap akan diundang pada Musprov, namun tidak memiliki hak suara,” tambah Miftahul.
Sementara itu, Grace Evi Ekawati menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan olahraga basket di Jawa Timur.
Ia menyebut, pada periode sebelumnya Perbasi Jatim telah menjalankan berbagai program peningkatan kualitas SDM dan sarana pendukung.
“Kami sudah mengadakan penataran wasit, memperbaiki infrastruktur, dan menambah ring basket berstandar baik. Ke depan, fokus kami adalah meningkatkan kualitas pelatih dan wasit agar prestasi basket Jatim semakin berkembang,” jelas Grace Evi. (*/Dap/A1)


