Bicaraindonesia.id, Surabaya – Ketua Persatuan Basket Indonesia (Perbasi) Jawa Timur, Grace Evi Ekawati, menegaskan bahwa Tim Panitia Penjaringan (TPP) telah melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
“Klarifikasi ini kami lakukan karena muncul pemberitaan dan pernyataan dari sejumlah pihak yang mempertanyakan mekanisme penjaringan calon,” kata Evi saat ditemui wartawan di Surabaya, Senin (13/10/2025).
Menurut Grace Evi, isu yang berkembang di kalangan internal menyebut bahwa TPP tidak melibatkan pengurus kabupaten/kota (pengkab/pengkot) dalam proses penjaringan calon Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perbasi Jawa Timur.
Namun, ia menegaskan bahwa dalam AD/ART tidak diatur kewajiban memanggil seluruh pengkab/pengkot dalam proses pencalonan. Mekanisme tersebut sepenuhnya menjadi hak prerogatif DPD Perbasi Jatim dan TPP yang telah dibentuk secara resmi.
“TPP Perbasi Jatim telah melaksanakan rapat pleno untuk membahas mekanisme penjaringan dan membentuk tim independen guna menjalankan proses tersebut,” ujarnya.
Wanita yang akrab disapa Mami Evi itu menambahkan, ia sama sekali tidak ikut campur dalam keputusan tim penjaringan karena menghormati kewenangan panitia.
“Setelah pleno memutuskan pembentukan tim penjaringan, saya tidak ikut-ikut dalam proses berikutnya. Itu sudah menjadi ranah tim yang dibentuk secara independen,” tegasnya.
Meski masih menjabat sebagai ketua umum, Grace Evi tetap mengikuti prosedur resmi dalam pengambilan formulir pencalonan sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan aturan organisasi.
“Saya datang mengambil formulir pencalonan didampingi beberapa pengurus daerah. Semua dilakukan secara terbuka dan sesuai prosedur. Meskipun masih menjabat, saya tetap menghargai keputusan tim yang sudah dibentuk,” tutur Evi.
Lebih lanjut, Grace Evi menjelaskan bahwa klarifikasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh anggota Perbasi Jatim, terutama di tingkat daerah, agar memahami fungsi AD/ART dan mekanisme organisasi.
Ia berharap isu yang beredar dapat disikapi secara bijak dan tidak menimbulkan kesalahpahaman di internal organisasi.
“Kami ingin semua berjalan dengan baik dan transparan. Yang penting sesuai aturan dan tetap menjaga semangat kebersamaan dalam membangun basket Jawa Timur,” pungkasnya. (Dap/A1)