Bicaraindonesia.id, Surabaya – Menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 yang akan digelar di Kudus pada 11–26 Oktober 2025, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur memastikan seluruh atletnya siap tempur.
Persiapan tersebut dimatangkan melalui rapat koordinasi bersama sepuluh cabang olahraga (cabor) peserta. Dalam rapat itu, KONI Jatim memastikan kesiapan atlet, pelatih, hingga layanan pendukung selama pelaksanaan ajang nasional tersebut.
Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil mengatakan, pertemuan ini menjadi bagian dari evaluasi akhir menjelang keberangkatan kontingen. Selain memastikan kondisi fisik dan mental atlet, KONI juga menyiapkan dukungan logistik dan pendampingan agar seluruh tim dapat bertanding secara optimal di Kudus.
“Kami ingin mengetahui sejauh mana kesiapan akhir, kondisi para atlet, serta peluang yang dimiliki masing-masing cabang olahraga. Selain itu, kami juga membahas layanan yang akan diberikan KONI selama PON berlangsung,” ujar Nabil di Kantor KONI Jatim, Surabaya, Rabu (8/10/2025).
Pada ajang PON Beladiri 2025, kontingen Jawa Timur akan diperkuat oleh 79 atlet dan 23 pelatih. Seluruhnya merupakan hasil seleksi ketat berdasarkan capaian di PON XXI 2024 Aceh–Sumut serta performa di berbagai kejuaraan nasional dan internasional.
Nabil menegaskan bahwa seleksi dilakukan secara objektif agar hanya atlet terbaik yang mewakili Jawa Timur.
“Kami sangat selektif dalam melakukan rekrutmen karena target kami jelas: ingin menang,” tegasnya.
Ia juga mengakui bahwa beberapa cabang olahraga beladiri sempat mengalami penurunan prestasi pada beberapa edisi PON sebelumnya. Untuk itu, KONI Jatim bersama tim pelatih melakukan pembenahan menyeluruh dengan fokus pada atlet berprestasi konsisten dan memiliki rekam jejak kompetitif yang baik.
Meski jumlah kontingen tergolong ramping, Nabil optimistis seluruh atlet mampu menunjukkan performa maksimal.
Ia menilai PON Beladiri 2025 bukan hanya ajang adu gengsi antardaerah, tetapi juga momentum penting untuk menjaring atlet potensial menuju level internasional.
“PON Beladiri ini juga menjadi ajang evaluasi untuk orientasi kami menuju PON 2028. Dari sini, kita bisa melihat mana yang perlu dipertahankan, ditingkatkan, dan diperkuat. Semua itu menjadi acuan target medali ke depan,” jelasnya.
Menutup pernyataannya, Nabil menegaskan bahwa fokus utama KONI Jatim tetap pada perburuan medali emas.
“Orientasi kita jelas: emas dulu. Setelah itu baru kita lihat prestasi-prestasi lainnya,” pungkasnya. (*/Dap/A1)