Bicaraindonesia.id, Banyuwangi – Gempa bumi 5,7 bermagnitudo 5,7 mengguncang wilayah timur laut Banyuwangi pada Kamis (25/9/2025) pukul 16.04 WIB.
Getaran gempa tersebut mengakibatkan tujuh bangunan mengalami kerusakan di tiga desa Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada 46 kilometer (km) timur laut Banyuwangi dengan kedalaman 12 km.
Meski guncangan cukup terasa di sejumlah wilayah, BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga Kamis (25/9) malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi masih melakukan pendataan dan pemantauan dampak bencana.
Tercatat, kerusakan bangunan berkisar ringan hingga sedang dan seluruhnya berada di Kecamatan Wongsorejo, yang menjadi wilayah terdekat dari titik pusat gempa.
Kalaksa BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, mengungkapkan bahwa kerusakan paling parah ditemukan di Desa Bimorejo. Empat rumah warga mengalami kerusakan pada dinding dapur, atap, dan beberapa bagian rumah.
“Bahkan salah satunya kerusakan mencapai 25 persen. Kondisinya retak berbahaya,” kata Danang dalam keterangan tertulis dikutip pada Jumat (26/9/2025).
Selain itu, di Desa Sidodadi kerusakan terjadi pada masjid Babul Muttaqin, di mana genting dan atap masjid ambrol hingga material jatuh ke lantai. Sementara di Desa Bajulmati, dapur salah satu rumah warga juga terdampak gempa.
BPBD terus berkoordinasi dengan perangkat desa, aparat setempat, serta para relawan untuk menghimpun informasi terkait kerusakan tambahan.
“Ibu Bupati Ipuk terus memantau perkembangan yang terjadi di lapangan. Kami diminta untuk segera melakukan assesment di lapangan,” jelas Danang.
Danang menambahkan, saat ini BPBD juga menjalin komunikasi dengan instansi terkait untuk langkah penanganan lanjutan.
“Untuk korban jiwa nihil. Kerugian berupa materiil akibat kerusakan bangunan,” imbuhnya.
Meski gempa dirasakan hampir di seluruh Banyuwangi, masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. (*/Pr/C1)


