Bicaraindonesia.id, Turki – Minat investasi besar datang dari Turki untuk sektor kesehatan di Ibu Kota. Dalam forum bisnis yang digelar Pemprov DKI Jakarta bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul, seorang investor Turki menyatakan ketertarikan membangun rumah sakit internasional di Jakarta dengan nilai mencapai USD 1,3 miliar atau sekitar Rp21 triliun.
Forum bertajuk Business Forum itu berlangsung di InterContinental Istanbul, Taksim, pada Sabtu (23/8/2025).
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Turki sepanjang 2025, sekaligus ajang mempertemukan calon investor Turki dengan pelaku usaha Indonesia.
Setelah sesi pembukaan, forum dilanjutkan dengan business matching antara perusahaan Turki dan Indonesia.
Di sela pertemuan, sejumlah investor menyatakan ketertarikan pada proyek infrastruktur dan transportasi perkotaan, termasuk penjajakan dengan Istanbul Ticaret Odasi (Kamar Dagang Kota Istanbul/ITO).
“Forum ini bukan sekadar transaksi, melainkan jembatan pengetahuan, dari ekonomi hingga kebudayaan, yang manfaatnya akan dirasakan langsung oleh warga,” kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, dikutip melalui siaran tertulisnya di Jakarta pada Senin (25/8/2025).
Ketua ITO Sekib Avdagic yang hadir dalam forum juga menekankan pentingnya penguatan jejaring dagang Istanbul–Jakarta. “ITO siap menjadi jembatan kolaborasi konkret,” ujarnya.
Puncak forum ditandai dengan penyerahan surat pernyataan minat investasi dari Managing Director Konsorsium Globalasia Indonesia–Turki (Globalasia), Orhan Guven.
Dalam pernyataan tersebut, pihaknya menyatakan minat membangun rumah sakit internasional di Jakarta dengan nilai investasi diproyeksikan sekitar Rp21 triliun.
Rumah sakit yang direncanakan akan mengadopsi model layanan terpadu, terinspirasi dari Basaksehir Cam and Sakura City Hospital di Istanbul.
Konsep itu dikenal dengan integrasi pusat-pusat spesialis, sehingga memudahkan akses layanan lintas spesialisasi sekaligus mendukung peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
Wagub Rano menuturkan bahwa investasi kesehatan berskala internasional ini sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota global yang menempatkan kualitas layanan publik. Terutama kesehatan, sebagai prioritas utama.
“Kami terbuka untuk kolaborasi yang memperkuat ekosistem layanan, alih teknologi, serta pengembangan kompetensi tenaga kesehatan secara berkelanjutan,” ujar Rano.
Selain sektor kesehatan, forum juga membuka peluang komunikasi bisnis untuk proyek infrastruktur dan transportasi perkotaan, yang selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan Jakarta.
“Mulai dari sistem angkutan massal, kawasan Transit Oriented Development (TOD), hingga teknologi manajemen air-kami menawarkan deretan proyek yang dapat segera dijajaki,” tambah Rano.
Konsul Jenderal RI di Istanbul, Darianto Harsono, menegaskan bahwa forum ini menjadi wujud sinergi nyata antara KJRI Istanbul dan Pemprov DKI Jakarta.
“Kami melihat minat yang konkret. KJRI akan mengawal tindak lanjut agar peluang investasi ini masuk ke jalur implementasi,” katanya. (*/Pr/C1)