Bicaraindonesia.id – Tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang populer tidak hanya sebagai tanaman hias atau pagar hidup, tetapi juga sebagai bahan pengobatan tradisional.
Meskipun dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, penggunaan tanaman ini tetap harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan efek samping.
Tanaman ini memiliki batang ramping menyerupai pensil dan nyaris tak berdaun. Salah satu ciri khasnya adalah getah berwarna putih susu yang keluar ketika batangnya dipatahkan.
Getah inilah yang menjadi perhatian karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit, bahkan membahayakan jika terkena mata.
Tanaman patah tulang tumbuh subur di wilayah tropis seperti Indonesia dan Brasil. Di beberapa negara, tanaman ini juga dikenal dengan sebutan firestick plant, pencil tree, atau milk bush.
Kandungan Senyawa Aktif dalam Tanaman Patah Tulang
Melansir situs alodokter.com, keberadaan berbagai senyawa aktif dalam tanaman patah tulang menjadi dasar ilmiah dari manfaat kesehatannya. Di antaranya adalah euphorbine, euphol, taraksaterol, saponin, flavonoid, tanin, alkaloid, lakterol, sapogenin, hingga asam elagat. Kombinasi senyawa tersebut memiliki potensi sebagai agen antiinflamasi, antibakteri, hingga imunomodulator.
Beragam Manfaat Tanaman Patah Tulang untuk Kesehatan
Berikut ini sejumlah manfaat kesehatan dari tanaman patah tulang yang telah digunakan secara turun-temurun maupun dibuktikan dalam penelitian awal:
1. Membantu Meredakan Rematik
Penggunaan tradisional tanaman patah tulang untuk mengatasi rematik cukup populer. Kandungan etanol yang bersifat antiinflamasi dapat membantu meredakan peradangan pada persendian, sehingga nyeri rematik dapat berkurang dan aktivitas fisik menjadi lebih nyaman.
2. Mencegah Karies dan Gangguan Kesehatan Gigi
Kandungan antibakteri seperti flavonoid, tanin, dan saponin mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab karies. Dengan pemanfaatan yang tepat, tanaman ini dapat menjadi alternatif alami untuk menjaga kebersihan mulut dan mencegah kerusakan enamel gigi.
3. Efektif Mengatasi Jerawat
Senyawa antimikroba dalam tanaman patah tulang terbukti dapat menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes, bakteri utama penyebab jerawat. Oleh karena itu, ekstrak tanaman ini kerap digunakan dalam produk perawatan kulit alami untuk mengurangi jerawat dan peradangan kulit.
4. Meredakan Batuk Berdahak
Tanaman patah tulang juga dimanfaatkan dalam pengobatan herbal untuk mengatasi batuk. Kandungan saponin di dalamnya memiliki sifat ekspektoran yang membantu mengencerkan lendir dan mempermudah pengeluarannya dari saluran pernapasan.
5. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Sifat antioksidan dan antiinflamasi dari senyawa aktif tanaman ini diyakini dapat memperkuat sistem imun. Dengan kekebalan tubuh yang optimal, risiko infeksi seperti flu dan batuk dapat diminimalkan secara alami.
6. Membantu Mengatasi Infeksi Kulit
Ekstrak tanaman ini juga dipercaya berperan dalam mengatasi infeksi kulit akibat bakteri maupun jamur. Senyawa antimikroba yang dikandungnya mampu menghambat perkembangan mikroorganisme penyebab infeksi. Namun, penggunaannya harus tetap dibarengi dengan kehati-hatian dan sebaiknya tidak dijadikan sebagai pengobatan utama tanpa petunjuk medis.
Pentingnya Penggunaan yang Aman
Meski tanaman ini memiliki banyak khasiat, getah putih yang dihasilkannya mengandung senyawa beracun. Bila terkena kulit, bisa menimbulkan iritasi, kemerahan, atau bahkan luka bakar ringan. Jika mengenai mata, getah ini dapat menyebabkan iritasi serius yang berpotensi menyebabkan kebutaan jika tidak segera ditangani.
Untuk itu, penting menggunakan sarung tangan saat mengolah tanaman patah tulang dan segera mencuci tangan atau bagian tubuh yang terpapar dengan air bersih. Hindari kontak dengan mata dan jangan sampai tertelan, apalagi dalam bentuk segar.
Tips Aman Mengonsumsi atau Menggunakan Tanaman Patah Tulang
1. Gunakan produk yang telah terdaftar di BPOM
Pilih produk herbal atau skincare yang mengandung ekstrak tanaman patah tulang dan sudah mendapat izin edar resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
2. Hindari konsumsi langsung tanpa pengolahan yang benar
Tanaman ini tidak boleh dikonsumsi mentah karena kandungan getahnya bersifat toksik. Penggunaan yang aman biasanya dalam bentuk teh herbal atau ekstrak kering yang telah melewati proses netralisasi.
3. Konsultasi dengan tenaga medis
Sebelum menggunakan tanaman ini sebagai obat alternatif, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain.
Tanaman patah tulang memang memiliki segudang potensi sebagai tanaman obat. Namun, penggunaannya perlu dilakukan secara bijak dan aman. Dengan memahami karakteristik tanaman ini dan mengikuti anjuran dari dokter, anda bisa memperoleh manfaat kesehatannya tanpa risiko efek samping yang merugikan. (*/B1)