BicaraIndonesia.id, Kota Batu – Provinsi Jawa Timur menunjukkan komitmennya dalam membangun ekosistem esports sebagai salah satu cabang olahraga prestasi dengan menyelenggarakan pertandingan esports dalam rangkaian Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX/2025.
Kompetisi yang digelar di Lippo Plaza Kota Batu ini berlangsung selama tiga hari, mulai 1 hingga 3 Juli 2025. Sebanyak 322 atlet dan 70 official dari 33 kabupaten/kota se-Jawa Timur turut ambil bagian dalam ajang ini.
Terdapat empat nomor resmi yang dipertandingkan, yaitu PUBG Mobile (Putra) dengan partisipasi dari 17 kabupaten/kota, Free Fire (FF Putra) diikuti oleh 21 kabupaten/kota, eFootball (Putra) oleh 17 kabupaten/kota, serta Mobile Legends: Bang Bang (MLBB Putra) dengan 22 kabupaten/kota peserta.
Selain nomor resmi, panitia juga menyelenggarakan tiga nomor eksibisi, yakni Head of King (HOK), EA FC Mobile (FIFA), dan UDL, sebagai bentuk diversifikasi kompetisi serta upaya menjaring lebih banyak potensi atlet dari kalangan muda.
Ketua Umum Esports Indonesia (ESI) Jawa Timur, Brigjen TNI Murbianto Adi Wibowo, menegaskan bahwa ajang ini tidak sekadar rutinitas tahunan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk mencetak atlet berprestasi dari berbagai wilayah.
“Alhamdulillah, antusiasme luar biasa dari para peserta. Porprov ke-9 ini menjadi momen penting menjaring atlet berprestasi dari daerah yang bisa kita bawa ke level nasional dan bahkan internasional,” ujar Brigjen TNI Murbianto kepada awak media saat pembukaan Esports Porprov IX, Selasa (1/7/2025).
Ia menambahkan bahwa esports telah berkembang menjadi lebih dari sekadar hobi, melainkan sebuah peluang karier yang menjanjikan bagi generasi muda.
“Ke depan, kami juga akan membuat event berbasis budaya agar klub-klub esports di Jatim punya panggung yang lebih luas. Kita ingin aktivasi yang berkelanjutan,” tambahnya.
Brigjen Mubianto berharap, pelaksanaan Porprov kali ini dapat menjadi titik awal lahirnya atlet-atlet esports berbakat masa depan. Sekaligus pula meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa esports merupakan cabang olahraga yang memiliki potensi besar.
“Esports bukan sekadar bermain game, tetapi melatih sportivitas, kendali emosi, dan kerja sama tim. Ini potensi ekonomi dan prestasi yang sangat besar bagi Jawa Timur,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur, M. Hadi Wawan Guntoro, juga menilai bahwa perkembangan esports saat ini sangat relevan dengan minat generasi muda yang akrab dengan dunia digital dan teknologi.
“Esports bisa jadi pilihan positif bagi generasi muda yang belum menemukan jalur olahraga konvensional. Ini olahraga yang butuh fokus, strategi, refleks cepat, dan kerja sama tim. Porprov ini ajang uji coba pembinaan, dan ke depan kita targetkan PON 2028 hingga prestasi tingkat dunia,” ujar Hadi Wawan.
Ia juga menyampaikan bahwa pelaksanaan Porprov Jatim IX berpotensi mendatangkan 500 hingga 1.000 pengunjung per hari. Hal ini menjadikan ajang ini tidak hanya sebagai perhelatan olahraga, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi dan sektor pariwisata lokal.
Total sebanyak 54 medali emas, perak, dan perunggu diperebutkan dalam nomor-nomor resmi, menggambarkan skala kompetisi yang serius dan terstruktur.
Beberapa peserta bahkan sudah memiliki pengalaman di tingkat nasional, seperti tim eFootball asal Malang yang sebelumnya telah berlaga di ajang nasional. (*/Dap/A1)