Bicaraindonesia.id, Kota Batu – Sifa Kartika Putri, atlet asal Kabupaten Mojokerto, mencatatkan sejarah sebagai peraih medali emas pertama di cabang olahraga loncat indah yang untuk pertama kalinya dipertandingkan dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025.
Pada perlombaan yang digelar di Taman Rekreasi Selecta, Selasa (1/7/2025), nomor papan 5 meter putri menjadi laga pembuka cabang ini. Sifa Kartika Putri berhasil tampil gemilang dan meraih medali emas.
Sementara itu, medali perak diraih Maheswari Galuh Nastiti dari Kota Surabaya. Adapun Clarisa Garcia Kelud Ertrisia, atlet tuan rumah Kota Batu, sukses menyabet medali perunggu.
Cabang olahraga loncat indah tahun ini diikuti oleh 67 atlet, terdiri dari 32 atlet putra dan 35 atlet putri, yang akan memperebutkan total 10 medali emas.
Terdapat 10 nomor pertandingan, masing-masing pada kategori papan 0,5 meter, 1 meter, 3 meter, dan 5 meter, baik untuk putra maupun putri.
Ketua Pengprov Aquatic Indonesia Jawa Timur, Sewanti Rumpoko, yang hadir dalam pembukaan lomba, mengungkapkan rasa gembira atas terlaksananya cabor loncat indah di Porprov untuk pertama kalinya.
“Baru dilombakan di Porprov tapi diikuti 67 atlet dari 15 kabupaten/kota, ini luar biasa,” kata Sewanti Rumpoko.
Ia juga menyampaikan optimisme terhadap munculnya talenta-talenta muda baru dari Jawa Timur yang dapat berprestasi di tingkat nasional.
“Melihat animo peserta, kita semangat untuk tetap menjadikan loncat indah menjadi olahraga yang banyak menyumbangkan medali untuk Jawa Timur di PON,” imbuh mantan Wali Kota Batu tersebut.
Sewanti juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Kota Batu yang bersedia menjadi tuan rumah cabang loncat indah.
“Apalagi lomba digelar di tempat legendaris, bukan hanya Selektanya tetapi papan peluncurannya dan semua kolam renangnya bersejarah. Jadi selain ini olahraga juga memperkenalkan pariwisata di Kota Batu,” ujarnya.
Ketua Harian Aquatic Indonesia Jatim, Herlambang Wijaya, menambahkan bahwa untuk menjamin kualitas penilaian yang profesional, pihak panitia menghadirkan wasit dari Jakarta dan Jawa Tengah.
Langkah ini, menurutnya, bukan karena meragukan kemampuan SDM lokal, tetapi demi menjamin transparansi penilaian dan menciptakan iklim kompetisi yang sehat.
“Kita ingin menghadirkan suasana kompetitif yang sehat, adil, dan profesional. Semua ini demi kemajuan bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Technical Delegate cabang loncat indah Porprov Jatim, Ronaldy Herbintoro, menyebut ajang ini sebagai tonggak awal penting bagi perkembangan loncat indah di Jawa Timur.
Ia juga membuka peluang agar cabor ini dapat masuk dalam agenda Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda), apabila nantinya juga dipertandingkan di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas).
“Kalau loncat indah benar masuk Popnas, maka besar kemungkinan Popda Jatim akan ikut mengadopsinya. Ini harapan yang harus kita sambut dengan persiapan serius,” tandasnya. (*/Dap/A1)