Bicaraindonesia.id – Komunitas Muda-Mudi Surabaya (KMS) melaunching Rumah Edukasi Karya Muda Sejahtera di Jalan Kendangsari IV No 82 Surabaya, Minggu (13/06/2021). Rumah edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup di sekitar.
Acara launching Rumah Edukasi ini berlangsung dengan protokol kesehatan ketat. Panitia pun membatasi jumlah peserta undangan dan mewajibkan memakai masker.
Di samping launching Rumah Edukasi, acara juga diisi dengan pemberian santunan kepada anak-anak yatim dan duafa yang berasal dari warga sekitar. Hadir pula perwakilan dari beberapa komunitas, perangkat RT/RW, Tim Penggerak PKK, hingga Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) setempat.
Sekretaris KMS, Arief Prayogo mengatakan, Rumah Edukasi ini ke depan bakal menjadi pusat kegiatan bagi KMS. Mulai dari belajar menanam dan budidaya tanaman telang, pembuatan pot vertikultur, hingga pengolahan limbah rumah minyak jelantah maupun produk daur ulang.
“Melihat kebutuhan warga kampung Kendangsari kami juga akan mengadakan kursus menjahit, sablon dan bimbingan belajar gratis bagi anak-anak warga yang harapannya akan bermanfaat bagi warga sekitar,” kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima Bicaraindonesia.id, Senin (14/6/2021).
Untuk memasifkan hal itu, pihaknya mengaku telah bersinergi dengan beberapa komunitas atau relawan sosial. Seperti di antaranya, Rumah Pintar Matahari, Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Ruang Pasien. “Karena dengan bersinergi KMS akan bisa lebih leluasa bergerak,” terang Arief.
Di kesempatan yang sama, Ketua RW 3 Kelurahan Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya, Arifin mengapresiasi upaya yang digagas KMS dengan mendirikan Rumah Edukasi di wilayahnya. Bagi dia, pemuda memiliki peran besar dalam mendorong kemajuan bangsa.
“Kami sangat berterima kasih kepada para pemuda yang tergabung dalam Komunitas Muda-Mudi Surabaya yang telah mau peduli terhadap lingkungan dan warga sekitar. Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti ini jelas dibutuhkan pemikiran perkembangan sosial maupun perekonomian,” pungkas Arifin. (A1)