Bicaraindonesia.id, Surabaya – Komitmen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam pembinaan sepak bola berkelanjutan kembali ditunjukkan melalui kerja sama internasional dengan klub asal Inggris, Tranmere Rovers Football Club.
Kolaborasi ini menjadi bagian dari strategi pengembangan sepak bola kampus menuju level profesional.
Setelah sukses menggelar coaching clinic bersama Unesa FC Academy pada 13 Mei 2025, sesi pelatihan lanjutan digelar pada Rabu, 14 Mei 2025.
Kegiatan tersebut melibatkan skuad utama Unesa FC yang berlaga di Liga 4 Jawa Timur serta tim sepak bola putri Unesa Pertiwi. Lokasi pelatihan berlangsung di Lapangan Sepak Bola Unesa, Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Dua pelatih profesional dari Tranmere Rovers FC, yaitu Dan O’Donnell dan Matt Hunter, memimpin langsung sesi latihan.
Keduanya berasal dari klub yang berkompetisi di Football League 2 Inggris dan memiliki pengalaman panjang dalam pembinaan pemain muda menggunakan metode khas Eropa.
Kerja sama antara Unesa dan klub Inggris ini tidak hanya sebatas program latihan jangka pendek. Ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Unesa dalam menciptakan tim sepak bola universitas yang kompetitif secara nasional.
“Kami fokus pada teknik dasar seperti scanning, awareness, timing, koneksi antar pemain, hingga penyelesaian akhir atau scoring,” ujar Nur Bawono, staff Official Pelatih Unesa FC Liga 4 dan Unesa Pertiwi, dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu (14/5/2025).
Menurut dia, pendampingan dari pelatih Tranmere Rovers menjadi kesempatan emas bagi para pemain untuk meningkatkan kualitas sekaligus menyerap metode sepak bola dari negara maju.
Salah satu aspek utama yang diasah dalam pelatihan adalah kemampuan scanning, yakni melihat dan membaca situasi permainan secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan di lapangan.
Pelatihan ini juga mendapat perhatian dari Fakhri Husaini, pelatih sekaligus mantan pemain tim nasional Indonesia. Ia menyoroti pentingnya kemampuan scanning dalam sepak bola modern.
“Kalau scanning-nya jelek, keputusan pun lambat. Banyak pemain kita hanya lihat ke depan, itu pun cuma 5–10 meter. Ini yang harus kita ubah dari sekarang,” tegasnya.
Semangat dan antusiasme para pemain Unesa pun menguat. Zafa Firdaus, salah satu pemain Unesa FC, menilai sesi ini berbeda dari latihan biasa.
“Dari pemanasan saja sudah terasa perbedaannya. Serius, tapi menyenangkan. Ditambah pelatih menggunakan bahasa Inggris, kami jadi sekalian belajar komunikasi internasional di lapangan,” ungkapnya.
Melalui coaching clinic ini, Unesa FC menargetkan bisa lolos ke Liga 4 nasional, baik tim putra maupun putri. Berbagai langkah pembenahan teknis dan mental terus dilakukan, termasuk melalui program pelatihan internasional semacam ini.
Sesi pelatihan ditutup dengan fun game sebagai momen relaksasi dan penguatan kekompakan antar pemain dan pelatih. Momen ini menjadi akhir yang menyenangkan dari proses latihan yang intens.
Pembina Unesa FC, Sujarwanto, menegaskan bahwa sesi latihan ini bukan hanya untuk menang, tetapi juga menjadi wujud dedikasi dan perjuangan Unesa dalam mengantarkan sepak bola kampus ke pentas nasional.
Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa tersebut juga menyatakan bahwa kerja sama dengan klub Inggris ini telah berlangsung selama tiga tahun terakhir.
“Selama kerja sama itu, Tranmere Rovers FC rutin mengirim perwakilan untuk sharing dan memperkuat skuad Unesa FC dan memberikan kuliah tamu keolahragaan untuk mahasiswa,” tandasnya. (*/Dap/A1)