Bicaraindonesia.id, Jakarta – Pemerintah telah menyusun strategi pengendalian harga pangan utama selama Bulan Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri 2025.
Seluruh kementerian akan berkolaborasi dalam mengawasi harga pangan di pasaran, salah satu strateginya adalah operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan, menyatakan bahwa pemerintah akan mengawasi secara ketat harga pangan utama selama Bulan Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri 2025.
“Sehingga masyarakat tetap mendapatkan harga di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) seperti yang disampaikan Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ujar Menko Budi Gunawan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta dikutip pada Minggu (23/2/2025).
Pemerintah telah menetapkan HET untuk Minyakita Rp15.700 per liter. Namun, angka realisasi di pasaran mencapai Rp17.500 atau melebihi HET.
Oleh karena itu, Menko Budi menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memerintahkan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan harga pangan tetap di bawah HET agar masyarakat tidak terbebani.
Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan akan menindak tegas para pengusaha yang tidak mematuhi ketentuan HET.
Sanksi tegas, seperti penyegelan dan pembekuan izin usaha, akan diberlakukan bagi pelanggar kebijakan tersebut.
“Kami tidak mentoleransi para pengusaha yang melanggar sehingga dapat merugikan masyarakat. Apalagi saat puasa nanti, pemerintah berharap situasi keamanan kondusif dan masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang,” kata Menko Polkam.
Selain pengawasan harga, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dengan melaporkan pihak-pihak yang menjual bahan pokok di atas HET.
Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. (*/Pr/A1)