BicaraIndonesia.id, Jakarta – Indonesia menjalin kerja sama dalam belbagai bidang dengan Turki. Salah satu bentuk kerjasama itu adalah rencana pembangunan pabrik drone di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memperkuat alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Indonesia.
Melansir laman resmi dpr.go.id, menjelaskan bahwa terdapat empat kerja sama Indonesia-Turki yang menjadi perhatian Komisi I DPR RI.
Salah satunya adalah kerja sama strategis di bidang industri pertahanan antara Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Kepresidenan Republik Turki, serta perjanjian joint venture antara Republikorp dan Baykar untuk pembuatan pabrik drone di Indonesia.
Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh kerja sama dua negara itu. Khususnya terkait pengembangan industri pertahanan dan pembangunan pabrik drone.
Menurut dia, saat ini drone sudah menjadi salah satu peralatan perang canggih yang banyak digunakan oleh negara-negara kuat.
“Makanya kami mendorong agar pemerintah menindaklanjuti secara serius rencana tersebut,” kata Oleh Soleh dalam keterangan tertulisnya dikutip BicaraIndonesia.id di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Oleh Soleh menilai, hubungan kerja sama antara RI dan Turki selepas pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Recep Tayyip Erdogan bisa memperkuat hubungan kedua negara.
Menurut dia, apabila rencana pembangunan pabrik drone militer bisa terealisasi, maka ia meyakini akan menguntungkan kedua negara dalam memperkuat alutsista.
Selain itu, ia berpandangan bahwa potensi kedua negara dalam pengembangan drone untuk alutsista bisa menghasilkan peralatan canggih yang dapat bersaing, bahkan mengungguli negara lain.
“Terkait skema pembangunan maupun penentuan lokasi pembangunan pabrik, kami menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah,” ujar Oleh Soleh.
Namun, Oleh Soleh menggarisbawahi jika pembangunan pabrik drone nantinya melibatkan pihak swasta, ia meminta dilakukan persiapan matang dan kajian secara komprehensif.
“Soal teknis ini kan kita percayakan kepada pemerintah Indonesia dengan Turki. Kita juga kan belum tahu spesifik kerja samanya seperti apa, apakah melibatkan swasta atau tidak. Kalau misalkan melibatkan pihak swasta ini kan perlu dibicarakan secara komprehensif ya,” ungkap dia.
Oleh Soleh menambahkan bahwa kerja sama dua negara itu harus menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.
“Kerja sama itu diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pertahanan, termasuk alutsista Indonesia. Semuanya itu juga harus bermuara pada peningkatan minimum essential force Indonesia,” tandasnya. (*/Par/A1)