BicaraIndonesia.id – Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) resmi memperkenalkan pesawat tak berawak (UAV) superberat terbaru mereka, yang diberi nama “Gaza”.
Pemberian nama ini sebagai bentuk penghormatan terhadap wilayah Palestina yang mengalami kehancuran akibat konflik berkepanjangan selama 15 bulan terakhir.
Peluncuran UAV Gaza dilakukan pada Minggu (26/1/2025), dalam sebuah latihan militer berskala besar dengan nama sandi ‘Great Prophet Authority’.
Latihan ini menjadi ajang unjuk kekuatan Iran dalam mengembangkan teknologi militer, khususnya di bidang drone tempur.
Mengutip laman resmi IRGC sepahnews.ir, pesawat tanpa awak ini memiliki lebar sayap 22 meter dan massa lepas landas mencapai 3.100 kg.
Dengan kapasitas terbang selama 35 jam nonstop, UAV Gaza mampu menjelajah dengan kecepatan jelajah 350 km/jam dan ketinggian maksimal 35.000 kaki.
Selain itu, UAV ini memiliki daya angkut muatan hingga 500 kg, memungkinkan untuk membawa hingga 13 bom. Dari segi jangkauan, UAV Gaza diklaim dapat menjangkau hingga 7.000 km, dengan radius operasional 4.000 km dan jangkauan terbang efektif 1.000 km.
Pengembangan UAV superberat seperti Gaza menunjukkan peningkatan signifikan dalam kapabilitas militer Iran, terutama dalam penggunaan drone untuk berbagai operasi strategis. (*/An/A1)