BicaraIndonesia.id, Surabaya – Warga RW 05, Kelurahan Kendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya, meluncurkan “Kampung Cacing Kendangsari” pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Keberadaan Kampung Cacing ini sebagai upaya meningkatkan perekonomian warga dan menciptakan solusi inovatif untuk pengelolaan sampah organik.
Selain itu, kampung tematik ini bertujuan memberdayakan warga melalui budidaya cacing yang bernilai ekonomi tinggi. Khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu.
Inisator Kampung Cacing, sekaligus Ketua Komunitas Muda-Mudi Surabaya (KMS), Zubaidullah mengungkapkan, bahwa Kampung Cacing Kendangsari hadir untuk mendukung pemberdayaan ekonomi warga dengan memanfaatkan cacing sebagai komoditas produktif.
“Budidaya cacing ini memiliki berbagai manfaat. Selain untuk memancing, hasilnya bisa digunakan sebagai pakan burung dan ikan predator. Ini tentu membantu menambah pendapatan warga,” ujar Zubaidullah dalam keterangan tertulis pada Sabtu 2 November 2024.
Menurut dia, budidaya cacing juga diyakini mampu menjadi alternatif dalam mengelola sampah organik yang kerap menjadi masalah di lingkungan.
Di samping itu, warga dapat memanfaatkan limbah organik sebagai pakan cacing. Sehingga sampah yang dihasilkan dapat terolah dengan baik dan ramah lingkungan.
Saat ini, program kampung cacing telah dinikmati oleh warga dari tujuh RT di wilayah tersebut, dengan penerima manfaat awal sebanyak delapan orang.
“Melalui inisiatif ini, diharapkan jumlah penerima manfaat dapat terus meningkat seiring dengan pengembangan budidaya cacing di Kendangsari,” ujar Ubed, sapaan lekat Zubaidullah.
Selain menjadi pusat produksi cacing di Surabaya, Kampung Cacing Kendangsari direncanakan akan berkembang menjadi destinasi wisata edukasi.
“Kampung tematik ini tidak hanya berfokus pada pemberdayaan ekonomi, tapi juga memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata berbasis edukasi,” tambah Ubed.
Ia optimis Kampung Cacing Kendangsari dapat menjadi contoh bagi kampung lain di Surabaya dalam mengembangkan ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis komunitas.
Acara peluncuran ini juga dihadiri berbagai tokoh dan pejabat. Termasuk perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Camat Tenggilis Mejoyo, Lurah Kendangsari hingga perwakilan dari RT/RW di wilayah setempat. (Ubd/An/C1)